REPUBLIKA.CO.ID, MAJDALSHAMS -- Puluhan orang Druze berkumpul di Dataran Tinggi Golan. Mereka melakukan unjuk rasa memprotes dukungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Israel atas Golan.
Sabtu (24/3), kebanyakan dari mereka membawa benderi Suriah dan foto gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad. Golan terletak sekitar 60 Km sebelah barat daya ibu kota Suriah, Damaskus, dan mencakup sekitar 1.200 Km persegi.
Israel merebut sebagian besar wilayah Golan dari Suriah pada tahap penutupan perang Timur Tengah 1967. Mereka mulai mencaploknya pada tahun 1981 tapi pencaplokan itu tidak diakui masyarakat internasional.
"Tanah ini berdaulatan dan ini kedaulatan Republik Arab Suriah," kata Rariq Ibrahim salah satu warga kota Druze warga kota Druze yang berada di bagian utara Dataran Tinggi Golan, Sabtu (24/3).
Dalam unjuk rasa tersebut Ibrahim memakai pakaian tradisional Druze. Orang-orang Druze melabeli diri mereka sebagai cabang dari Islam tapi muslim yang di Timur Tengah tidak mengakui mereka bagian dari Islam.
Kini mereka tinggal di beberapa negara di Timur Tengah. Sebanyak 22.000 orang Druze tingggal di Golan. Banyak dari mereka yang memiliki akar kekerabatan dengan orang-orang Suriah.
Pada Kamis (21/4) Trump mengatakan sudah waktunya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Mengubah arah kebijakan luar negeri AS sebelumnya. Pernyataan ini Trump ini menuai kritik dari masyarakat internasional.