REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase II mulai siap dibangun. Sebab, menurut dia, Presiden Joko Widodo tidak hanya meresmikan MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI, tetapi juga groundbreaking MRT fase II pada pagi ini, Ahad (24/3).
"Fase II Pak Dubes (Jepang) sudah memberikan indikasi bahwa kita sudah bisa mencanangkan jadinya hari ini selain kita melakukan peresmian pengoperasian, kita mencanangkan tahap II," ujar Budi di Stasiun MRT Istora Mandiri, Ahad (24/3) pagi.
Ia menjelaskan, pembangunan MRT Jakarta fase II akan dimulai dari membangun stasiun bawah tanah di Monas. MRT fase II rute Bundaran HI menuju Kota Tua, Jakarta.
Budi menambahkan, selanjutnya fase II juga akan diteruskan dari Kota-Ancol. "Tahap dua kita buat sub station yang ada di Monas. Dari Monas ke Kota dulu, dari Kota ke Ancol," kata Budi ditemani Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, menjelaskan, kebutuhan investasi untuk fase II mencapai Rp 22,5 triliun. Sama seperti fase I, kebutuhan investasi itu bersumber dari pinjaman Jepang.
“Ini baru proses awal, terkait teknis lebih rinci belum. Kita persiapan dan sudah mulai,” kata William beberapa waktu lalu.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaludin, menambahkan, rangkaian proses pembangunan fase II dipastikan mulai pada tahun ini. Namun, sebelum proses konstruksi dikerjakan, pihaknya terlebih dahulu harus melakukan proses tender kontraktor. Meski fase II merupakan kelanjutan dari fase I, mekanisme tender harus tetap dilaksanakan.
Ia pun menegaskan, antara groundbreaking proyek dan proses administrasi untuk pelaksanaan proyek fase II berjalan paralel. Groundbreaking rencananya akan mengambil momen saat pembangunan gardu listrik. Kontraktor untuk pembangunan gardu, kata Kamal, belum juga menjadi kontraktor pembangunan jalur MRT maupun stasiun.