REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) meminta ekspor manggis asal Kabupaten Purwakarta lebih ditingkatkan lagi. Sampai saat ini ekspor manggis Purwakarta masih mencapai lima persen dari total produksi, padahal hasil produksi manggis Purwakarta cukup melimpah.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, Yasid Taufik, mengatakan, seharusnya wilayah ini bisa meningkatkan lagi ekspor manggisnya. Karena, ekspor dengan hasil produksi belum menunjukan keseimbangan. Dengan kata lain, ekspor manggis dari Purwakarta masih rendah.
"Ekspor manggis nasional mencapai 38 ribu ton. Sedangkan, ekspor manggis Purwakarta, tahun ini hanya 3.100 ton," ujar Yasid, saat menghadiri acara Festival Manggis Purwakarta 2019 di Kampung Gandasoli, Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Sabtu (23/3).
Apalagi, lanjut dia, berdasarkan laporan dari Dinas Pangan dan Pertanian setempat, luasan perkebunan manggis di Purwakarta lebih dari 1.500 hektare. Rata-rata, hasil produksinya mencapai empat ton per hektarenya. Dengan begitu, total produksi manggis ini mencapai 61 ribu ton.
Akan tetapi, yang diekspor baru 3.100 ton atau sekitar lima persennya dari total produksi. Karena itu, pihaknya ingin ada komitmen yang kuat bagi Pemkab Purwakarta untuk terus mendorong ekspor ini. Mengingat, peluang pasar manggis cukup luas.
Sampai saat ini, Indonesia baru menguasai pasar Cina, Jepang dan sebagian Asia Tenggara. Ekspor manggis ini, belum bisa menembus pasar Eropa dan Amerika.
"Sekarang saja, negara-negara di Timur Tengah, seperti Dubai sudah memberi sinyal untuk manggis Indonesia," ujarnya.
Di Jabar sendiri, lanjut Yasid, ada beberapa daerah yang jadi sentra manggis. Seperti, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, Subang dan Purwakarta.
Manggis ini, jadi rebutan negara pengimpor. Karena, buah ini selain rasanya manis dicampur asam, juga memiliki khasiat yang luar biasa bagi kesehatan.
"Selain itu, kami juga ingin perkebunan manggis di Purwakarta, kembali ditata ulang. Karena, saat ini pepohonannya masih bercampur dengan pohon lainnya. Seperti sengon dan pala," ujarnya.
Terkait dengan festival ini, Yasid sangat mengapresiasinya. Bahkan, kedepan festival ini harus bisa menarik perhatian masyarakat.
Bukan hanya pasar luar negeri, pasar domestik juga harus tertarik untuk berkunjung ke festival seperti ini. Dengan begitu, manggis Purwakarta ini akan semakin terkenal lagi.