REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono mengatakan, empat halte Transjakarta terintegrasi dengan stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Ahad (24/3) pagi.
"Dengan MRT ini satu (halte) Bundaran HI, Tosari, tiga Lebak Bulus, empat CSW. Kalau LRT di Velodrome. Lima jadinya," ujar Agung di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad.
Ia mengatakan, Halte Bundaran HI menjadi halte Transjakarta pertama yang terintegrasi fisik secara langsung dengan stasiun MRT. Halte Bundaran HI merupakan bagian dari koridor 1 Bus Rapid Transit (MRT) yang melayani 42 rute termasuk Blok M-Kota.
Berikutnya adalah Halte CSW di Jakarta Selatan yang secara fisik tersambung dengam Stasiun Sisingamangaraja. Akan tetapi, prosesnya masih dalam tahap sayembara publik terkait desain halte terintegrasi stasiun MRT.
Sementara berdasarkan pantauan Republika, para penumpang MRT Jakarta yang naik atau turun di Stasiun Dukuh Atas harus berjalan terlebih dahulu untuk menjangkau Halte Tosari. Kendati demikian, Agung mengatakan, Transjakarta menyediakan rute baru dengan bus low entry atau Metrotrans yang berhenti di pit stop dekat dengan stasiun.
Rute tersebut diantaranya Dukuh Atas-Sam Ratulangi (DA1), Dukuh Atas-Tanah Abang (DA2), Dukuh Atas-Kuningan (DA3), dan Dukuh Atas-Kota (DA4) dengan tiket seharga Rp 3.500. Ada pula bus Transjakarta yang sudah ada, bisa diakses gratis yakni GR1 rute Bundaran Senayan-Bundaran HI yang menaikturunkan penumpang di tempat yang sama.
Selain itu, Halte Lebak Bulus juga terintegrasi dengan Stasiun MRT Lebak Bulus. Agung mengatakan, rute baru yang akan dilayani diantaranya Lebak Bulus-Jatijajar, Lebak Bulus-Pondok Cabe, dan Lebak Bulus-Tamah Abang. Selain rute yang tersedia sebelumnya di Lebak Bulus.
Sementara, Agung menambahkan, selain armada bus, PT Transjakarta juga menyediakan armada Jak Lingko. Untuk Lebak Bulus, Jak Lingko yang beroperasi diantaranya JAK 3 Lebak Bulus-Pondok Labu, JAK 32 Lebak Bulus-Petukangan, san JAK 45 Lebak Bulus-Ragunan.
Agung juga mengatakan, sistem interasi milik Pemprov DKI yakni Jak Lingko akan merambah hingga ke kota-kota lain seperti Depok. Akan tetapi, untuk mewujudkannya, Pemprov DKI harus bekerja saman dengan pemerintah daerah setempah.
"Jak Lingko yang mengintegrasikan ini kan programnya DKI, ini kan programnya Depok, saya butuh nanti arahan dari Pemprov DKI seperti apa," kata dia.