Ahad 24 Mar 2019 17:48 WIB

Pascagempa, Kondisi Kawah Dieng Normal

Aktivitas sejumlah kawah di dataran tinggi Dieng masih terpantau normal.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Lahan Kritis Kawasan Dieng: Pemandangan lahan pertanian di lereng bukit di kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Selasa (26/2/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Lahan Kritis Kawasan Dieng: Pemandangan lahan pertanian di lereng bukit di kawasan dataran tinggi Dieng, Kejajar, Wonosobo, Jateng, Selasa (26/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Gempa dengan amplitudo 2,3 SR yang terjadi di wilayah dataran tinggi dieng, sejauh ini tidak diikuti dengan aktivitas vulkanik sejumlah kawah yang ada di wilayah tersebut. Kepala Pos Pengamatan Gunung Dieng Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surip, mengatakan aktivitas sejumlah kawah di dataran tinggi Dieng masih terpantau normal.

''Sejauh ini kami menilai gempa yang terjadi kemarin tidak sampai berpengaruh pada aktivitas kawah. Dari berbagai indikator yang kami pantau, kondisinya masih normal,'' jelasnya, Ahad (24/3).

Termasuk Kawah Timbang yang beberapa kali pernah menyemburkan gas beracun, dari alat pengukur yang ada di sekitar kawah juga masih tercatat normal. ''Kondisi gasnya masih normal. Kawah-kawah lain yang di Dieng pun tak menunjukkan peningkatan aktivitas,'' jelasnya.

Khusus untuk kawah Timbang, dia menyebutkan kawah ini memang sejak awal sudah menjadi salah satu kawah tidak boleh didekati warga. Hal ini mengingat gas yang dikeluarkan bisa membahayakan warga yang mendekat.

''Terutama pada malam dan pagi hari, karena agas beracun CO yang dikeluarkan masih terkonsentrasi. Kalau siang hari, biasanya sudah tidak terlalu berbahaya karena sudah memuai akibat sinar matahari,'' jelasnya.

Untuk itu, dia menyatakan, para wisatawan dan warga tidak perlu panik dengan gempa yang terjadi. ''Sejauh ini, tidak ada peningkatan aktivitas kawah,'' katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, sebelumnya menyebutkan gempa berkekuatan 2.3 SR memang sempat terjadi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Sabtu (23/3) pukul 18.36 WIB. Gempa dengan kedalaman sekitar 10 meter ini dipicu oleh aktivitas sesar lokal.

Namun dia menyebutkan, guncangan gempa tidak sampai menimbulkan kerusakan. ''Dari data yang kami catata, kekuatan gempa hanya dirasakan sekitar I-II MMI. Tidak sampai mengguncang bangunan infrastruuktur,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement