Ahad 24 Mar 2019 20:21 WIB

Ribuan Korban Banjir Jayapura Terima Manfaat Dompet Dhuafa

Selain bantuan medis, Dompet Dhuafa juga bantu logistik.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah warga melintas di antara bongkahan kayu dan batu yang terbawa arus banjir bandang di Kampung Hinekomba, Sentani, Jayapura, Papua, Sabtu (23/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah warga melintas di antara bongkahan kayu dan batu yang terbawa arus banjir bandang di Kampung Hinekomba, Sentani, Jayapura, Papua, Sabtu (23/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA— Hingga Sabtu (23/03) lalu, Dompet Dhuafa telah mengoperasionalkan dapur umum yang berada di pengungsian Kantor Bupati dan STIKES Jayapura dengan total penerima manfaat mencapai 1.603 jiwa. 

Direktur Utama Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan, mengatakan Dompet Dhuafa melalui tim Disaster Management Center (DMC) telah mendistribusikan bantuan logistik bantuan berupa beras, minyak goreng, air mineral. dan pakaian di tiga titik pengungsian di Kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura dan pos pengungsian BTN dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1.227 jiwa. 

Baca Juga

Imam menjelaskan, di lokasi yang berbeda, LKC Papua juga telah mengoperasionalkan pos medis di pengungsian Kantor Bupati Jayapura, Kantor Desa Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, BTN Idaman dan Masjid Darul Mukminin.  

“Terdata sebagian besar korban banjir mengalami ISPA dan infeksi kulit, dan jumlah penerima manfaat yang terdaftar sekitar 171 jiwa,” kata dia kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (24/3). 

Dia menuturkan, tim medis LKC Papua dengan pos medis, Dompet Dhuafa menerjukan tim psychological first aid (PFA) di pengungsian Stikes Jayapura , pengungsian Gajah Mada, dan pengungsian Kantor Bupati Jayapura dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 75 jiwa. 

Sebelumnya, pascabencana banjir bandang di Jayapura, sebanyak 25 kampung terendam luapan air Danau Sentani, yang meliputi Kampung Doyo lama, Sosiri, Yakonde, Dondai, Kwadeware, Babrongko, Simporo, Kameyaka, Abar, Atamali, Putali, Sareh, Ifar Besar, Yaboi, Hobong, Yohom, Yobe, Ifale, Nendali, Asei Besar, Ayapo, Puay, Asei Kecil, Nolokla, dan Yokiwa. 

Penyakit mulai menyerang warga korban terdampak banjir di Sentani. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan diare mulai menjangkiti  para korban banjir.

Hingga saat ini, dengan rusaknya beberapa ruas jalan dan jembatan deyut nadi ekonomi masih terhenti bahkan menyebabkan terhambatnya penyaluran bantuan serta melonjaknya kebutuhan pasca bencana bagi para korban seperti makanan, selimut, air bersih, terpal tenda, alas tidur, alat masak, hygiene kit, perlengkapan bayi, obat-obatan dan sarana sanitasi. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement