Senin 25 Mar 2019 09:05 WIB

Rusia Kirim Tentara ke Venezuela

Sebanyak 100 tentara mendarat di Venezuela bersama material 35 ton.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Nicolas Maduro
Foto: AP/Boris Vergara
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Dua pesawat angkatan udara Rusia dilaporkan mendarat di bandara utama Venezuela. Media-media setempat melaporkan pesawat itu membawa pejabat pertahanan Rusia dan hampir 100 tentara. Pesawat angkatan udara Rusia itu tiba ketika hubungan Venezuela dan Rusia semakin menguat.

Situs penerbangan menunjukkan pada Jumat (22/3) dua pesawat meninggalkan pangkalan udara militer Rusia menuju Caracas. Situs lainnya menunjukkan pada Ahad (24/3) kemarin satu pesawat meninggalkan Caracas.

Baca Juga

Kedatangan pesawat militer Rusia itu dilakukan tiga bulan setelah Rusia dan Venezuela menggelar latihan bersama di Venezuela. Latihan yang disebut Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebagai tanda menguatnya hubungan kedua negara.

Jurnalis Javier Mayorca menulis di Twitter pada Sabtu (23/3) pesawat pertama membawa Kepala Staf Angkatan Darat Rusia. Mayorca menambahkan pesawat kedua adalah pesawat kargo yang membawa 35 ton material.

Menurut situs penerbangan Flightradar24, pesawat jet berpenumpang Ilyushin IL-62 dan pesawat kargo militer Antonov AN-124 berangkat dari pangkalan udara militer Chkalovsky menuju Caracas. Dalam perjalanannya pesawat kargo itu sempat berhenti di Suriah.

Situs penerbangan lainnya Adsbexchange menunjukkan data pesawat kargo Antonov meninggalkan Caracas pada Ahad sore. Situs berita yang dikelola pemerintah Rusia, Sputnik melaporkan pesawat-pesawat itu membawa pejabat yang tiba untuk 'bertukar konsultasi'.  

"Rusia memiliki berbagai kontrak yang sedang dalam proses untuk diselesaikan, kontrak karaktek teknis militer," tulis Sputnik mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Salah satu saksi mata mengkonfirmasi melihat pesawat jet berpenumpang tiba di bandara Maiquetia. Kementerian Informasi Venezuela tidak memberikan komentar tentang hal ini. Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Rusia juga belum menjawab permintaan komentara begitu juga dengan juru bicara Kremlin.

Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberlakukan sanksi terhadap sektor minyak Venezuela demi menghentikan Maduro menggunakan pendapatan dari sektor tersebut untuk mempertahankan kekuasaannya. Trump juga meminta militer Venezuela untuk berpaling dari Maduro.

Maduro mengatakan sanksi AS adalah bagian dari intervensi. Ia juga masih didukung Rusia dan Cina.

Pada Desember lalu dua pesawat bomber Rusia yang mampu membawa senjata nuklir mendarat di Venezuela. Dua pesawat ini menunjukkan dukungan Rusia kepada pemerintahan sosialis Maduro. 

Pada Rabu pekan lalu, Maduro mengatakan Rusia akan mengirimkan obat-obatan ke Venezuela pada 'pekan depan'. Tapi ia tidak menjelaskan bagaimana obat-obatan tersebut akan tiba. Maduro menambahkan pada Februari lalu Rusia sudah mengirim bantuan kemanusiaan sebesar 300 ton.

Pada Februari, Maduro memblokir bantuan kemanusiaan yang dikirimkan AS dan negara-negara Amerika Latin lainnya. Ketua oposisi yang mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden Juan Guaido gagal membawa bantuan tersebut melewati penjagaan tentara Venezuela.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement