REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas basket putra Indonesia, Wahyu Widayat Jati, menyatakan, medali perak adalah target yang paling realistis untuk timnya di pentas SEA Games 2019 Filipina. Coach Cacing, sapaan akrab Wahyu, hanya tinggal menunggu surat keputusan (SK) untuk menjadi arsitek tim basket putra Indonesia.
Sebelumnya, Fictor Roring mundur dari jabatan pelatih kepala. Coach Ito, panggilan Fictor Roring, memutuskan mengundurkan diri karena faktor kesehatan dan ingin fokus menjadi general manager di klub basket Pelita Jaya Jakarta.
"Saya selalu siap membantu apa saja kalau untuk urusan sama tim nasional. Manajer tim nasional (Fahreza Tamrela) sudah berbicara dengan saya," kata Coach Cacing kepada Republika.co.id, Senin (25/3). "Jika melihat peta kekuatan yang ada di Asia Tenggara saat ini, target realistis adalah mempertahankan medali di SEA Games 2017 lalu, yakni meraih medali perak."
Coach Cacing yang baru saja sukses mencetak sejarah mengantar timnya NSH Jakarta menjejak semifinal IBL Pertamax 2018/2019 mengungkapkan, dirinya akan bergerak cepat jika SK untuk dirinya sebagai pelatih sudah diterimanya.
"Namun walau belum ada SK-saya sudah mulai lihat-lihat data pemain-pemain yang kira-kira bisa fit sama sistem bermain, misalnya saya terpilih jadi pelatih timnas. Seperti kemarin nonton final IBL di Bandung langsung adalah bagian dari persiapan data untuk saya," kata peraih Coach of the Year IBL Pertamax 2018/2019.
Mengomentari keinginan pemerintah yang meminta atlet muda diberi kesempatan lebih di ajang pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara nanti, Coach Cacing tidak mempermasalahkan usia, tapi lebih kepada kemampuan. "Saya tidak terpaku sama usia tua atau muda, lebih ke siapa saja yang layak untuk main di timnas akan saya panggil dan punya passport Indonesia pastinya." tegasnya.
Pemain naturalisasi di cabang basket sudah hal biasa. Filipina walau pemain lokalnya sudah bagus namun tetap saja kerap menggunakan pemain naturalisasi atau pemain keturunan Amerika Serikat yang biasa dikenal dengan FilAm (Filipina-Amerika). "Bagi saya kalau memang ada pemain naturalisasi akan saya pakai, kalau tidak ada, saya akan maksimalkan yang ada saja." ujar Coach Cacing.
Jika pelatih lainnya memilih Amerika Serikat sebagai tempat uji coba bagi timnas basket putra, tidak halnya dengan Coach Cacing yang lebih memilih Serbia sebagai tempat menggojlok pemainnya kelak. "Kalau saya yang ditunjuk sebagai pelatih timnas, kalo ada budget, saya mau bawa tryout ke Serbia paling tidak selama satu bulan." katanya.
Pemilihan Serbia, menurut Coach Cacing, karena Serbia merupakan salah satu kekuatan basket di Eropa saat ini. "Saya pilih Serbia karena secara fundamental basketball baik dan bermain secara teamwork. Tipikal basket Eropa."