REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah menyebut tarif Moda Raya Transportasi (MRT) bakal mahal. Pasalnya, kata Fahri, pembiayaan pembangunan MRT ini bermasalah.
"Harga tidak akan murah, dugaan saya harga tidak akan murah, harga akan mahal tapi tetap akan dijajali oleh orang karena kalau MRT-nya tidak terlalu padat ya lebih bagus kan, tapi mahal," kata Fahri di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (25/3).
Fahri menuding, MRT yang diresmikan Joko Widodo pada Ahad (24/3) kemarin itu bermasalah secara tarif karena pembangunan ini dilakukan oleh BUMN dengan sumber biaya hutang. Sementara, hutang itu harus dibayar bunga dan cicilannya. "Semua perhitungan ini akan melahirkan biaya ongkos harga pokok produksi, kemudian ongkos. ongkos ini kan dibebankan kepada rakyat," kata Fahri.
Fahri pun menjelaskan, MRT merupakan proyek sejak tahun 1985. Proyek tersebut melibatkan banyak orang dari kepemimpinan sebelumnya. Maka Fahri meminta Jokowi untuk mengumumkan sepenuhnya peran kepemimpinan sebelumnya. Fahri meminta Jokowi tak sembarangan mengklaim pembangunan MRT ini.
"Beliau bangun dia bilang semua ini kerjaan saya, Ini kan tidak bagus juga, dia harus berterimakasih kepada semua yang pernah bekerja terutama pekerja-pekerja di bawah," ujar Fahri Hamzah.