REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan apresiasi atas sinergi Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Menurut dia, sinergi dibutuhkan untuk menjaga stabilitas harga bagi pertumbuhan DKI Jakarta.
"Kita bahas bersama dan punya nilai yang sangat strategis karena pengendalian inflasi di Jakarta berdampak pada inflasi di Indonesia dan selama ini interaksi sangat positif," ujar Anies di Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Senin (25/3).
Ia berharap, melalui forum Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta dapat meningkatkan hal-hal strategis untuk perkembangan perekonomian di Jakarta. Khususnya, lanjut Anies, adopsi sistem digital di dalam pengelolaan keuangan menjadi program utama.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengungkapkan kerja sama yang erat dan koordinasi yang terjalin antara BI dan Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, sinergitas mampu menjaga inflasi ibu kota berada di level yang rendah dan terkendali.
Hal tersebut diklaim mengantarkan TPID DKI Jakarta meraih penghargaan sebagai TPID Provinsi terbaik se-Jawa pada pagelaran Rakornas TPID 2017. Selain itu, juga menghasilkan pencapaian inflasi sebesar 3,3 persen secara year-on-year(yoy) di DKI Jakarta pada 2018, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,7 persen yoy.
Realisasi tersebut juga searah dengan sasaran capaian inflasi nasional yang sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen. Stabilitas harga diyakini menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.
"Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta juga telah menghasilkan pencapaian yang positif, dengan share perekonomian yang terbesar, 17 persen, dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia," ujar Dody dikutip dari pernyataan resmi, Senin (25/3).
Dalam sertijab tersebut, yang digelar hari ini, Hamid Ponco Wibowo dilantik sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta yang baru menggantikan Trisno Nugroho.