REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, sebagai lembaga amil zakat berbasis perusahaan menyerahkan secara simbolis bantuan korban bencana di Sulawesi Tengah Senin (25/3). Bantuan tersebut yakni penyediaan fasilitas kesehatan gratis berupa Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi (PPKR) di Kabupaten Sigi, bantuan mobil ambulans dan sejumlah bantuan lainnya.
Termasuk di antaranya pembangunan 45 unit Hunian Sementara (Huntara) yang diperuntukan bagi warga korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang menimpa Palu, Sigi, dan Donggala pada akhir September 2018 lalu. Bantuan tahap recovery dengan total nilai Rp 3,5 miliar ini diserahkan secara simbolis kepada perwakilan warga penerima bantuan oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Syamsul Huda.
Momen ini disaksikan Komisaris Utama PLN Ilya Avianti, Bupati Sigi, M Irwan Lapata yang diwakili Asisten III Pemda Kabupaten Sigi Andi Aco, General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Christyono serta pengurus dan amil serta muzaki YBM PLN. Lembaga itu telah ikut serta dalam melakukan berbagai upaya program kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam di Sulawesi Tengah sejak masa tanggap darurat.
Misalnya YBM PLN memberikan bantuan logistik, layanan kesehatan, dapur umum, trauma healing, sekolah darurat, hingga layanan operasi melalui rumah sakit terapung. Dari data ya g tercatat senilai Rp 1,7 miliar dana zakat infak sedekah yang telah tersalurkan dan lebih dari 17.622 jiwa mendapat manfaat dari program-program pada masa tanggap daurat tersebut.
''Setelah kurang lebih sudah enam bulan musibah itu berlalu, kini YBM PLN memberikan program untuk fase recovery,'' ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN, Syamsul Huda saat launching program recovery Palu, Sigi dan Donggala di Kabupaten Sigi Senin (25/3) siang. Program yang akan diberikan adalah berupa Huntara sebanyak 45 unit, bantuan Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi di Sigi dan mobil ambulans.
Program bantuan lainnya yakni pemberdayaan ekonomi dhuafa, berbagi sembako untuk dhuafa, bantuan renovasi masjid, bantuan kafalah untuk guru madrasah dan ustaz serta bantuan beasiswa untuk siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Stas (SMA). Dalam pelaksanaan program recovery, YBM PLN bersinergi dengan beberapa mitra strategis diantaranya Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), BUB Nurul Fikri dan Pesantren Hidayatullah.
Syamsul Huda yang juga selaku Pembina YBM PLN berharap dengan bantuan tersebut dapat bermanfaat seluas-luasnya dan mampu meringankan beban para warga yang menjadi korban bencana. "Kami membutuhkan doa dan dukungan dari hadirin sekalian, agar YBM PLN bersama PLN Peduli diberikan kemudahan oleh yang maha kuasa agar dapat terus menjejak manfaat untuk sesama,'' kata dia.
Bantuan ini, kata Syamsul, diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Palu dan sekitarnya yang menjadi korban bencana. Sehingga kondisi masyarakat di daerah bencana dapat bangkit kembali dan roda perekonomian terus meningkat.
Ketua Umum YBM PLN Sulistyo Biantoro menambahkan, program bantuan dari YBM PLN sudah dilakukan sejak masa tanggap darurat. "Selanjutnya diteruskan pada masa recovery dengan sejumlah program yang diluncurkan hari ini,'' ujar dia.
Sulistyo mengatakan, bantuan ini berasal dari dana infak dan sedekah para karyawan PLN. Di mana dana tersebut di antaranya disalurkan dalam program kemanusiaan salah satunya korban bencana di Palu, Sigi, dan Donggala.
General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Christyono menambahkan, program recovery ini tanda PLN sebagai perusahaan hadir di tengah masyarakat. "Tidak hanya menerangi wilayah tapi juga hadir didalam program yang membantu masyarakat khususnya yang mengalami bencana," cetus dia.
Komisaris Utama PLN Ilya Avianti menambahkan, PLN menunjukkan rasa sayang kepada warga Palu, Sigi dan Donggala yang terkena bencana. "PLN misalnya segera melistriki dalam waktu cepat pascabencana," imbuh dia.
Para karyawan PLN, kata Ilya, menyisihkan rezekinya untuk warga korban bencana sebagai bentuk berbagi rasa dan duka dengan korban bencana. Targetnya warga bisa kembali berkegiatan dengan baik dan berdagang seperti biasanya sebelum bencana.
Asisten Daerah III Pemkab Sigi Andi Anco mengatakan, masyarakat dan Pemkab Sigu menyambut adanya bantuan recovery dari YBM PLN. "Bantuan ini sangat dirasakan manfaatnya bagi korban bencana,'' ujar dia.