REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengajak seluruh warga Banyuwangi untuk melawan berita bohong atau hoaks yang dinilai Jokowi semakin marak jelang pencoblosan pada 17 April 2019. Ia tak ingin momentum kemenangan berubah karena hoaks.
"Saya minta kita semuanya betul-betul bekerja keras dalam waktu yang tinggal 23 hari ini, hati-hati jangan sampai ada perubahan yang disebabkan oleh adanya hoaks," ujar Jokowi dalam orasinya pada saat kampanye terbuka di Alun-Alun Kota Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Senin (25/3).
Jokowi mengatakan berbagai kabar bohong yang beredar mengenai ia dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, sengaja disebarluaskan untuk menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Di antara kebohongan itu yakni kalau Jokowi-Ma'ruf menang, nanti pendidikan agama akan dihapus. Itu adalah kebohongan dan kebohongan harus dilawan,"ujar Jokowi
Jokowi juga membantah kabar yang menyebutkan bila dirinya terpilih kembali sebagai presiden periode 2019-2024, maka azan akan dilarang sementara zina akan dilegalkan. "Negara kita Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, siapapun presidennya tidak ada yang akan berani melakukan itu, ini adalah cara yang dipakai untuk mendelegitimasi kita,"tegas Jokowi.
Selain itu Jokowi juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan dan tidak menjadi golput..
Kampanye terbuka Jokowi di Banyuwangi dibuka di alun-alun Kota Banyuwangi pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Dari Banyuwangi rombongan capres 01Jokowi akan menuju Jember, Provinsi Jawa Timur, dan diagendakan berkampanye di Gelanggang Olah Raga Jember pada pukul 13.30 WIB hingga 15.30 WIB.
Di Banyuwangi juru kampanye nasional yang hadir adalah, Yeni Wahid, Pramono Anung, Hary Tanoesoedibjo. Sementara untuk juru kampanye daerah hadir Khofifah Indar Parawansa dan Abdullah Azwar Anas. Hadir pula Ketua TKN Jokowi - Maruf Erick Thohir, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, dan Sekretaris TKN Hasto Kristyanto.