REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan sinkronisasi untuk penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sinkronisasi dilakukan karena ada beberapa SMK yang akan dijadikan percontohan suksesnya peyelenggaraan UNBK.
"Saya doakan siswa bisa lancar melakukan kegiatannya dan Jawa Barat bisa menjadi percontohan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (25/3).
Emil mengatakan, selain melakukan sinkronisasi, dalam enam bulan ini, ia sedang mereview kurikulum SMK. Ia berencana akan merombak kurikulum SMK yang tidak sejalan kebutuhan ekonomi saat ini. Tujuannya agar lulusan SMK tidak banyak yang menganggur.
"Perombakan kurikulum SMK ini, bertujuan agar lulusannya bisa terserap kalangan industri atau perusahaan," katanya.
Emil mengatakan, nantinya kurikulum SMK di Jawa Barat akan dijadikan kemitraan dengan beberapa perusahaan penyedia lapangan pekerjaan. Pengelolaan SMK berada di bawah Pemprov seperti gaji guru, subsidi siswa dan lainnya. Namun nantinya, SMK akan bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk masalah kurikulumnya.
"Nanti akan dijadikan kemitraan, jadi asetnya milik Pemprov, gurunya digaji Pemprov, anak-anaknya disubsidi Pemprov, tapi kurikulumnya nanti kurikulum Astra, nanti kurikulumnya kurikulum Indofood dan seterusnya," kata Emil.