REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Program recovery bencana yang dilakukan Yayasan Baitul Maal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) dinilai mampu membangkitkan perekonomian warga korban bencana di Sulawesi Tengah. Sebabnya bantuan ini langsung disalurkan kepada warga membutuhkan yang menjadi korban bencana di Palu, Sigi, dan Donggala.
Hal ini disampaikan Komisaris Utama PLN Ilya Avianti dalam launching program recovery Palu, Sigi, dan Donggala di Kabupaten Sigi Senin (25/3). Program tersebut digagas YBM PLN.
''Bantuan dari YBM PLN ini sudah rutin dan akan terus dilakukan,'' ujar Komisaris Utama PLN Ilya Avianti kepada Republika.co.id disela-sela acara. Di mana program ini dinilai sangat membantu warga yang menjadi korban bencana di Sulteng.
Harapannya bantuan ini, ungkap Ilya, dapat mendongkrak ekonomi warga. Sehingga perekonomian warga korban bencana dapat bangkit kembali seperti biasa.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN Syamsul Huda menambahkan, launching program recovery ini adalah bagian dari kegiatan YBM PLN. "Lembaga ini yang mengelola pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah karyawan muslim PLN,'' cetus dia.
Menurut Syamsul, dana tersebut salah satunya disalurkan untuk membantu korban bencana di Palu, Sigi, dan Donggala. Program yang akan diberikan adalah berupa hunian sementara (huntara) sebanyak 45 unit di Desa Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Selain itu bantuan Pusat Pelayanan Kesehatan dan Rehabilitasi di Sigi dan mobil ambulans yang dikerjasamakan dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Program bantuan lainnya yakni pemberdayaan ekonomi dhuafa, berbagi sembako untuk dhuafa, bantuan renovasi masjid, bantuan kafalah untuk guru madrasah dan ustaz serta bantuan beasiswa untuk siswa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Dalam pelaksanaan program recovery, YBM PLN bersinergi dengan beberapa mitra strategis diantaranya BSMI, BUB Nurul Fikri dan Pesantren Hidayatullah. Bantuan tersebut dapat bermanfaat seluas-luasnya dan mampu meringankan beban para warga yang menjadi korban bencana.