REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan mengumpulkan pengusaha swasta, perwakilan pemerintah dan pakar guna membahas keamanan siber. Rencana pertemuan bakal dilakukan pada 28-29 Agustus 2019 di Bali dalam kegiatan Symposium on Critical Information Infrastructure Protection (CIIP-ID Summit).
Plt Deputi Bidang Proteksi BSSN, Agung Nugraha mengatakan CIIP-ID Summit mempertemukan para pemangku kepentingan keamanan siber nasional guna menyikapi perkembangan ancaman siber. Lewat CIIP-ID Summit, perwakilan sektor swasta dan pemerintah dapat berbagi pengalaman tentang keamanan siber pada infrastruktur kritis nasional.
"Ini jadi isu pembahasan krusial dan signifikan, infrastruktur kritis semua negara sudah terdigitalisasi, terbuka peluang kerentanan jaringan yang terkoneksi. Misal bank yang terhubung dengan listrik dan telekomunikasi," katanya dalam konferensi pers di kantor BSSN pada Selasa, (26/3).
Ia menjelaskan isu utama yang akan dibahas ialah kesiapan industri menghadapi serangan siber. Termasuk pembahadan langkah dan mitigasi bila terjadi serangan. Potensi serangan, kata dia, kian makin kompleks seiring terkoneksinya banyak sektor.
"Semua terkoneksi, tapi jarang orang pahami informasi infrastruktur kritikal. Baik BUMN dan swasta. Serangan IT termasuk ke sektor itu. Ini menyangkut keselamatan orang banyak," ujarnya.
Diketahui, CIIP-ID Summit terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya expert talk, sharing session, dan pemberian penghargaan. Kemudian ada juga cyber war game yang merupakan simulasi pengamanan siber yang melibatkan para operator keamanan siber dari masing-masing sektor.