Selasa 26 Mar 2019 15:46 WIB

Kementan Dorong Karawang Jadi Sentra Hortikultura

Kementan menyiapkan fasilitas pembibitan cabai, bawang dan bibit lainnya.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta jajaran pejabat di Kementan dan Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, dalam acara pertemuan apresiasi dan sinkronisasi program Kementan 2019 bersama 12 ribu petani, santri dan penyuluh, di Desa Pacing,  Kecamatan Jatisari, Karawang, Selasa (26/3).
Foto: dok. Humas Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta jajaran pejabat di Kementan dan Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, dalam acara pertemuan apresiasi dan sinkronisasi program Kementan 2019 bersama 12 ribu petani, santri dan penyuluh, di Desa Pacing, Kecamatan Jatisari, Karawang, Selasa (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kementerian Pertanian terus mendorong supaya sektor pertanian mengalami peningkatan. Salah satunya, Kabupaten Karawang sudah terkenal sebagai salah satu lumbung padi nasional. Namun, wilayah ini memiliki potensi lainnya yang perlu dikembangkan seperti menjadi sentra produk hortikultura.

Direktur Jenderal Hortikultura Kemeterian Pertanian, Suwandi, mengatakan, Jawa Barat merupakan wilayah potensial untuk hortikultura. Karena itu, wilayah ini menjadi penyangga pasokan buah dan sayuran ke Jakarta. Bahkan, ekspor komoditas sayuran dan buah pun sangat banyak dari provinsi ini.

Baca Juga

"Jadi, sesuai arahan Pak Mentan, kami terus bantu tingkatkan produksinya," ujar Suwandi, saat menghadiri acara dengan 12 ribu petani, santri dan penyuluh di Desa Pacing, Kecamatan Jatisari, Karawang, Selasa (26/3).

Salah satunya, Kabupaten Karawang. Saat ini, Karawang sedang didorong untuk menjadi sentra produk hortikultura. Karenanya, Kementan menyiapkan fasilitasnya. Di antaranya, benih cabai, bawang sayur, terong, tomat, selada, kangkung, sayuran lain juga bibit durian dan mangga untuk para petani.

Dengan begitu, lanjutnya, ke depan Karawang tak hanya jadi sentra padi tetapi jadi wilayah lumbung sayuran juga. Sehingga, kesejahteraan petaninya bisa meningkat. Sebab, bisa memiliki keuntungan dari menanam padi sekaligus menanam sayuran.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagiyono, menambahkan instansinya berkomitmen menjadikan Karawang sebagai sentra produksi kelapa. Karena itu, Kementan menyalurkan bantuan bibit kelapa unggul sebanyak 5.000 batang. Dengan bantuan ini, diharapkan produktivitas kelapan bisa meningkat jadi 2,5 ton per hektarenya.

"Biasanya, produksi kelapa di masyarakat hanya satu ton per hektare. Kini, kita dorong jadi 2,5 ton per hektarenya," ujar Kasdi.

Kasdi menjelaskan budidaya kelapa tidak hanya di lahan khusus. Tetapi, bisa juga di lahan pekarangan. Pendapatan dari budidaya tidak hanya dari buahnya. Melainkan, bisa dari produk hilirnya. Sehingga, pendapatan petani jauh lebih besar.

Misalnya, sabut kelapa bisa digunakan berbagai hal. Untuk sapu. Lalu, tempurungnya bisa dijadikan sebagai arang aktif yang memiliki potensi ekspor yang cukup besar. Juga, buahnya bisa diolah menjadi minyak dan menjadi bahan pelengkap makanan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement