Selasa 26 Mar 2019 15:50 WIB

Suharso Resmi Gantikan Posisi Romi di TKN

Posisi dewan penasihat diisi oleh ketua parpol koalisi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Cisarua, Bogor, Rabu (20/3).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Cisarua, Bogor, Rabu (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa akan menggantikan posisi Romahurmuziy (Romi) sebagai anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Romi diganti lantaran ia ditangkap oleh KPK dan posisinya sebagai ketua umum PPP diganti Suharso.

"Pak Plt Ketua Umum kita, Pak Suharso itu, kan sebelumnya sudah ada di TKN sebelumnya sebagai Dewan Pengarah kan, ya nanti posisinya dia akan menjabat ke Dewan Penasihat, yang isinya para ketua (partai)," kata Sekjen PPP Arsul Sani di ruang kerjanya, Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (26/3).

Baca Juga

Anggota Dewan Penasihat TKN memang lazim diisi para ketua partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Masuknya Suharso dalam Dewan Penasihat untuk memfasilitasi PPP dalam konsolidasi antarketua umum partai yang kerap dilakukan di TKN.

Sementara itu, Suharso sebelumnya memang sudah masuk struktur TKN sebagai Dewan Pengarah. Karena Suharso masuk menjadi dewan penasehat, maka posisi Suharso pun akan digantikan oleh Waketum PPP Muhammad Mardiono.

"Yang paling senior kan Pak Muhammad Mardiono, ya dia yang gantikan. Sudah resmi," ujar Arsul.

Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) optimistis elektabilitasnya dan cawapres Ma'ruf Amin tidak akan terimbas kasus yang membelit Ketua Umum PPP non-aktif M Romahurmuziy (Romi). Jokowi menyebutkan, fokus Tim Kampanye Nasional dalam kurun waktu sebulan menjelang pilpres ini adalah pendekatan gencar ke daerah.

Jokowi juga meminta relawan agar tidak terlena dengan angka-angka survei yang masih menunjukkan keperkasaan kandidat 01. "Menurut saya, enggak ada (pengaruh terkait kasus Romy)," kata Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement