Selasa 26 Mar 2019 18:24 WIB

'Sektor Pariwisata Lombok Butuh Stimulan untuk Pulih'

Butuh stimulan agar bisa memancing kedatangan wisatawan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) berbicara saat mengelar refleksi akhir tahun2016 di kantor KemenkopUKM, Jakarta, Kamis (29\12)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) berbicara saat mengelar refleksi akhir tahun2016 di kantor KemenkopUKM, Jakarta, Kamis (29\12)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga mengatakan rapat koordinasi nasional (rakornas) bersama penggiat koperasi dan UMKM se-Indonesia pada pekan ketiga April akan diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya, lokasi rakornas berada di Riau.

Hal ini dia katakan saat menerima Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (26/3). "Kita alihkan lokasi rakornas ke Lombok saja," kata Puspayoga dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB.

Baca Juga

Puspayoga mengatakan pemilihan Lombok tak lepas dari upaya pemerintah pusat untuk mempercepat proses pemulihan sektor pariwisata Lombok akibat gempa tahun lalu. Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan implikasi terberat dari bencana gempa bumi ialah belum pulihnya citra kepariwisataan di NTB secara umum. "Dengan kondisi pascagempa, Lombok belum sepenuhnya pulih. Kami butuh stimulan agar bisa memancing kedatangan wisatawan," ujar Fauzan.

Terlebih, kata Fauzan, harga tiket pesawat masih mahal sehingga membuat kunjungan pariwisata ke Lombok mengalami penurunan cukup drastis. Dengan pengalihan lokasi ke Pulau Lombok, Fauzan berkeyakinan akan menambah percaya diri untuk terus mempromosikan Lombok.

"Rakornas ini bisa menjadi stimulan secara nasional. Yang hadir bisa ratusan, mereka akan bercerita bahwa Lombok tidak ada masalah lagi untuk dijadikan kunjungan," kata Fauzan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement