Selasa 26 Mar 2019 19:57 WIB

Masih Kesulitan, Tim KTM Realistis di GP Argentina

Pada seri perdana 2019 di Sirkuit Losail, tak ada pembalap KTM yang masuk 10 besar.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Pol Espargaro
Foto: EPA-EFE/KAI FOERSTERLING
Pol Espargaro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap tim KTM Red Bull, Pol Espargaro, menyatakan alasan utama timnya kesulitan untuk bersaing dengan tim balap MotoGP papan atas seperti Honda, Yamaha, dan Ducati. Pada seri perdana MotoGP 2019 di Sirkuit Losail, tak ada satu pun pembalap tim KTM yang mampu menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.

"Tidak terlihat seperti elektronik, itu seperti grip mekanis. Tentu ini sangat membutuhkan banyak uang karena butuh pengembangan, material baru, dan beberapa pengujian," ujar Espargaro dilansir Marca, Selasa (26/3).

Sejak memutuskan berpartisipasi di MotoGP pada musim 2017, KTM memang melakukan sejumlah cara agar bisa kompetitif. Bahkan KTM melakukan perjudian besar dengan menurunkan empat motor musim ini. Pada seri perdana MotoGP 2019 di Sirkuit Losail, tidak ada satu pun pembalap tim KTM yang mampu menyelesaikan balapan di posisi 10 besar.

Tim KTM berhasil meyakinkan Tech3 untuk bergabung sebagai tim satelit dan meninggalkan Yamaha. Meski demikian, rider asal Spanyol itu menilai butuh waktu lama agar  KTM mampu bersaing dengan tiga tim teratas lainnya.

Sementara itu, rekan setim Espargaro Miguel Olivier memberikan tanggapan yang tak jauh berbeda dengan Espargaro. Ia merasa keberhasilan tim hanya tinggal masalah waktu.

"Saat bergabung saya tahu ini adalah proyek baru, jadi saya tak mengharapkan motor yang luar biasa. Akan tetapi kami memang harus tetap tenang, ini hanya soal waktu dan hasil baik pasti akan datang," jelas Olivier.

Di sisi lain, KTM Tech3 begitu realistis menjelang seri balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina yang akan berlangsung, Ahad (31/3). Alhasil, melalui bos Herve Poncharal KTM Tech3 hanya menargetkan dua pembalapnya Miguel Oliviera dan Hafizh Syahrin untuk finis di zona poin.

"Kami lihat balapan di Qatar begitu ketat di mana semua pembalap berdekatan. Kami masih proses belajar dan tidak ada di posisi di mana kami bisa kejar lima besar," kata Herve Poncharal dikutip Crash.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement