Selasa 26 Mar 2019 20:05 WIB

Surat Suara tak Pakai Template Sulitkan Pemilih Disabilitas

Saat simulasi pemilu terungkap suray suara pakai template hanya untuk pilpres saja.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Komisioner KPU Arief Budiman (kanan) dan Hadar Nafis Gumay (kiri) menunjukkan contoh surat suara dan template dengan huruf Braile untuk penyandang disabilitas di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (4/1).
Foto: Antara/Reno Esnir
Komisioner KPU Arief Budiman (kanan) dan Hadar Nafis Gumay (kiri) menunjukkan contoh surat suara dan template dengan huruf Braile untuk penyandang disabilitas di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Penyandang disabilitas netra yang tergabung di Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Cimahi mengeluhkan tidak adanya template untuk jenis surat suara DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kota Cimahi. Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan untuk mencoblos.

Berdasarkan keterangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi, fasilitas template untuk penyandang disabilitas netra hanya untuk surat suara pemilihan presiden. Sedangkan untuk empat jenis surat suara lainnya tidak difasilitasi template.

Baca Juga

Salah seorang penyandang disabilitas netra, Saepudin (51) mengaku bersyukur terdapat sosialisasi tata cara pencoblosan ditunjang alat peraga. Namun begitu, ketiadaan template untuk empat jenis surat suara akan menghambat dan menjadi kendala saat mencoblos.

"Ketika tidak ada template (pemilihan yang lalu-lalu), kita pernah mengalami hambatan dan jadi kendala juga," ujarnya ditemui di SLB A Negeri Cimahi, Selasa (26/3).

Ketiadaan template dan banyaknya pilihan calon legislatif, membuat dia tetap akan mencoblos. Namun, hasilnya siapa yang tercoblos tergantung keberuntungan. "Ketika DPR banyak pilihan, ketika tidak ada template. Untung-untungan saja nyoblos, siapa yang (terkena coblos di tengah dalam kotak)," katanya.

Ia mengaku sejauh ini tidak ada calon legislatif yang berbicara atau ngobrol dengan para penyandang disabilitas. Oleh karena itu, diharapkan template untuk jenis surat suara lainnya bisa diadakan oleh KPU. "Tidak ada template sangat disayangkan," katanya.

Saepudin pun menolak didampingi saat mencoblos. Sebab pada saat zaman orde baru, ia mengaku didampingi saat mencoblos dan dibilik suara diarahkan untuk mencoblos pilihan tertentu. "Pas reformasi sendiri waktu milih paling dianter ke bilik suara," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement