REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri mengundang dr Gamal Albinsaid sebagai tokoh milennial inspiratif dalam acara Seminar dan Talk Show Tokoh Milennial. Acara tersebut akan diselenggarakan di STMIK Nusa Mandiri Kampus Depok, Jalam Margonda Raya nomor 545, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/3).
“Acara ini merupakan kerja sama STMIK Nusa Mandiri Jakarta dengan Forum Akademisi Indonesia (FAI) dan didukung olrh media partner milenianews.com,” kata Ketua STMIK Nusa Mandiri, Dr Dwiza Riana SSi, MM, MKom dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/3).
Dwiza menambahkan, Talk Show Tokoh Milenial di kampus ICT ini menampilkan dr. Gamal Albinsaid sebagai nara sumber. Hal itu dengan pertimbangan ia merupakan sosok inspiratif yang mendorong mahasiswa kaum milennial untuk berprestasi mulai dari hal kecil.
“Selain dikenal sebagai CEO Indonesia Medika dan pengusaha muda, dr.Gamal juga dikenal lewat beberapa penghargaan nasional ataupun internasional berkat inovasi dan ide kreatifnya. Ia mengantongi penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Prize 2014 yang diselenggarakan oleh Cambridge University dan 12 penghargaan ilmiah dari nasional maupun internasional,” tuturnya.
Salah satu kegiatan Talk Show Tokoh Milenial yang diadakan oleh UBSI dan STMIK Nusa Mandiri bekerja sama dengan Forum Akademisi Indonesia (FAI).
dr. Gamal Albinsaid saat ini juga dikenal sebagai seorang inovator kesehatan, sekaligus social entrepreneur yang pertama kali mencetuskan Klinik Asuransi Sampah atau Garbage Clinical Insurance bagi masyarakat kurang mampu. Caranya, masyarakat yang mau berobat cukup membawa sampah sebagai pengganti biaya berobat.
“Hal tersebut menjadi contoh bagaimana ide kreatif dari seorang intelektual milenial yang diwujudkan dengan konsep dan sistem yang baik, benar-benar menghasilkan sesuatu manfaat bagi masyarakat,” kata Dwiza.
Dwiza pun mengungkapkan harapannya semoga insipirasi dari dr Gamal Albinsaid bisa menggugah para generasi milennial khususnya STMIK Nusa Mandiri untuk menemukan ide-ide cemerlang dan inovasi cerdas yang dapat menyelesaikan masalah bangsa. Terlebih lagi mahasiswa STMIK Nusa Mandiri berasal dari beberapa Program Studi (Prodi), yakni Prodi Ilmu Komputer (S2), Prodi Sistem Informasi (S1) dan Prodi Teknik Informatika (S1).
Mereka diharapkan bisa menghasilkan ide kreatif sesuai bidang yang ditekuninya. “Saya yakin inovasi yang muncul dari perguruan tinggi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Walau hal ini tidak mudah, tapi inovasi dari perguruan tinggi saat ini menjadi salah satu indikator penting bagi kesuksesan negara kita. Ini dapat dilihat dari aspek kelembagaan, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang ada di perguruan tinggi tersebut,”papar Dwiza.