Rabu 27 Mar 2019 03:54 WIB

UEFA Proses Aksi Rasial Fan Montenegro ke Inggris

Kasus tersebut bakal ditangani oleh Komite Kontrol, Etika dan Disiplin UEFA.

Bek timnas Inggris Danny Rose (kiri) saat menghadapi Montenegro.
Foto: EPA-EFE/KOCA SULEJMANOVIC
Bek timnas Inggris Danny Rose (kiri) saat menghadapi Montenegro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UEFA menindaklanjuti tindakan rasial yang dilakukan para suporter Montenegro saat timnya menjamu Inggris dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Eropa 2020 di Stadion Kota Podgorica, Selasa (26/3) dini hari WIB. Kasus tersebut bakal ditangani oleh Komite Kontrol, Etika dan Disiplin UEFA pada 16 Mei, bersama sejumlah dugaan pelanggaran lain yang terjadi dalam laga tersebut, demikian diumumkan laman resmi UEFA.

Selain dugaan tindakan rasial, Montenegro juga diduga melakukan empat pelanggaran lain yakni menyalakan kembang api, pelemparan objek ke dalam lapangan, gangguan keramaian, serta pengadangan tangga.

Baca Juga

Sebelumnya, pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengaku mendengar langsung ejekan rasial ketika Danny Rose diganjar kartu kuning oleh wasit Aleksei Kulbakov pada pengujung laga. "Ketika Rose terkena kartu kuning, saya mendengar ejekan rasial diteriakkan di belakang saya," kata Southgate sebagaimana dilansir Sky Sports. 

Ejekan rasial juga diduga dilakukan suporter Montenegro kepada Raheem Sterling. Selepas pertandingan, Sterling mengunggah sebuah foto dalam media sosial pribadinya yang memperlihatkan ia menutup kedua telinganya dengan membubuhkan keterangan "Cara terbaik untuk membungkam pembenci (ya maksud saya rasial)."

Callum Hudson-Odoi menambahkan, para suporter Montenegro melemparkan korek api kepada para pemain Inggris saat merayakan gol Sterling. Inggris memenangi pertandingan ini dengan skor 5-1 lewat dwigol Ross Barkley yang dilengkapi gol-gol Sterling, Michael Keane, dan Harry Kane. Saat ini, Inggris memuncaki klasemen sementara Grup A dengan koleksi enam poin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement