Rabu 27 Mar 2019 14:09 WIB

TKD Jokowi-Maruf Laporkan Kampanye Hitam ke Polda Jabar

Ada beberapa akun di facebook di beberapa daerah yang menyebarkan hoaks soal Jokowi.

Red: Ratna Puspita
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satgas Anti-Hoax Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin melaporkan adanya penyebaran berita bohong yang ditujukan terhadap pasangan nomor urut 01 ke Mapolda Jabar, di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Rabu (27/3). Pelaporan disertai dengan bukti-bukti serta nomor telepon orang-orang yang diduga menyebarkan berita bohong.

"Kami juga menyampaikan ke Polda terkait ada beberapa akun di facebook di beberapa daerah seperti di Banjar itu juga menyebarkan berita bahwa pak Jokowi apabila menang pesantren akan ditutup, azan akan dilarang. Lalu kemudian juga ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang secara aktif sengaja berkampanye," kata Sekretaris TKD Jokowi-Ma'ruf Jawa Barat, Abdy Yuhana.

Baca Juga

Kemarin malam, Abdu mengaku, sempat mendapati laporan adanya perusakan alat peraga kampanye (APK) capres dan cawapres nomor urut 01 di daerah Sukabumi. Walaupun pelakunya telah meminta maaf, ia menyebutkan akan tetap menempuh proses hukum.

"Jadi APK di Sukabumi itu dirusak, lalu kemudian pelakunya minta maaf tapi bagi kami minta diteruskan ya karena ini perusakan baliho di Warung Kiara Sukabumi," katanya.

Terkait dugaan keterlibatan pihak Timses Capres dan Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo-Sandi ia menyebutkan pelaku perusakan tersebut mengaku hanya warga biasa. "Ya kan pengakuannya warga biasa, tapi kita laporkan itu supaya jelas ya sebenarnya dari mana yang bersangkutan," katanya.

Ada sekitar 30 bukti berita bohong serta perusakan APK dan kampanye hitam yang ia laporkan hari ini ke Polda Jabar. Dia merasa menjelang pilpres yang semakin dekat, akan ada lebih banyak lagi kasus yang serupa.

"Pada saat kampanye ini kan semakin masif, artinya kami akan terus laporkan selama itu memiliki unsur hoaks," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement