Rabu 27 Mar 2019 15:40 WIB

Emil dan Anies Baswedan Sepakat Bahas Isu Perbatasan

pembahasan perbatasan Jabar-DKI Jakarta ini dilakukan untuk mendapatkan titik temu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancara wartawan usai meninjau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), di SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Rabu (27/3).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diwawancara wartawan usai meninjau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), di SMKN 3 Bandung, Jalan Solontongan, Kota Bandung, Rabu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera membahas isu-isu perbatasan bersama DKI Jakarta. Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dalam waktu dekat pihaknya akan memenuhi undangan Gubenur DKI Anies Baswedan untuk membicarakan permasalahan di wilayah-wilayah tersebut.

"Khusus Jakarta dan Jabar banyak isu-isu perbatasan yang belum dibahas. Karena saya juga baru enam bulan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai acara Rapat Kerja Gubernur Forum Kerjasama Daerah-Mitra Praja Utama (FKD-MPU) ke-19 Tahun 2019, di The Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (27/3).

Baca Juga

Emil mengatakan, pembahasan perbatasan Jabar-DKI Jakarta ini dilakukan untuk mendapatkan titik temu setiap permasalahan. Dengan begitu, kerja sama keduanya pun akan lebih diperkuat

"Pak Anies Insya Allah mengundang jajaran Pemprov Jabar untuk membatas permasalahan perbatasan. Supaya hal-hal seperti Bekasi Bantar gebang dan lain-lain tidak mengemuka," katanya.

Perlu diketahui, saat ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengawal pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Diharapkan proyek tersebut bisa rampung dan diuji keseluruhan fasilitasnya pada 2020.

Menurut Emil, terkait transportasi massal pun akan dibahas bersama DKI Jakarta. "Kita bahasnya secara komprehensip termasuk transportasi massal yang sumbernya datang dari perbatasan yaitu Bogor, Depok dan Bekasi," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement