Rabu 27 Mar 2019 15:52 WIB

Cerita Mochtar Riady Soal Pesan yang Disampaikan Sang Ayah

Mochtar juga berpesan agar CEO Lippo, John Riady mencintai Universitas Paramadina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Maman Sudiaman
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo (kiri) berbincang bersama Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady (kanan) usai menandatangani nota MoU pada acara bertajuk Future Paramadina Mosque and Campus in Cikarang, Jakarta, Rabu (27/3).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo (kiri) berbincang bersama Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady (kanan) usai menandatangani nota MoU pada acara bertajuk Future Paramadina Mosque and Campus in Cikarang, Jakarta, Rabu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pesan yang selalu diingat oleh pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady dari ayahnya. Pesan itu memuat tentang nilai-nilai tentang betapa pentingnya pendidikan.

Pesan dari kakek dari CEO Lippo Grup, Jon Riady ini kemudian dikumandangkan pada acara bertajuk "Future Paramadina Mosque and Campus" di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (27/3). Pada kesempatan itu dilakukan penandatangan kerja sama antara Lippo dengan Universitas Paramadina.

Meski di awal berdiri di podium, Mochtar tidak tahu apa yang perlu disampaikan. Namun dia kemudian menyampaikan sebuah pesan dari ayahnya. Ia bilang, ayahnya selalu berpesan bahwa berkembangnya sebuah keluarga sangat tergantung pada pendidikan di rumah. "Suatu perusahaan bisa berkembang sangat tergantung pada manusia-manusia yang terdidik. Bangsa bisa berjaya tidak terlepas dari pendidikan. Sehingga, ayah saya walaupun keadaan ekonominya tidak begitu sempurna, namun memaksa saya harus masuk perguruan tinggi," kenangnya.

Karena itulah, menurut Mochtar, ia bisa menjadi seperti sekarang ini. "Saya hanya ingat, hari ini bisa berhasil itu karena jasa ayah saya. Pendidikan itu begitu penting bagi suatu bangsa, suatu keluarga, dan suatu perusahaan," kata dia menambahkan.

photo
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo (dua kiri) bersalaman dengan Pendiri Grup Lippo Mochtar Riady (tiga kanan) didampingi Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati (dua kanan), Rektor Univ Paramadina Firmanzah (kanan) dan CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady (kiri) usai menandatangani nota MoU pada acara bertajuk Future Paramadina Mosque and Campus in Cikarang, Jakarta, Rabu (27/3).

Pada Rabu (27/3) ini, Yayasan Wakaf Paramadina dan Grup Lippo menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk meresmikan rencana pembangunan masjid dan fasilitas pendidikan Universitas Paramadina di Cikarang, Jawa Barat. Kerja sama ini dilaksanakan oleh PT Lippo Cikarang Tbk dengan Yayasan Wakaf Paramadina. PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk.

"Universitas Paramadina ini tidak asing bagi saya. Saya sudah lama merasa bahwa perguruan tinggi ini sangat baik. Dan hari ini saya bangga dan berbahagia, saya dan keluarga diizinkan untuk berpartisipasi dalam pengembangan Universitas Paramadina ini," ungkap dia.

Bagi Mochtar, pendidikan tidak hanya tugas dari pemerintah tapi juga harus menjadi kewajiban setiap warga negara. "Untuk itulah saya ucapkan kepada Universitas Paramadina, semoga bisa menjadi cahaya bagi manusia," papar dia.

Mochtar juga berpesan kepada John Riady untuk mencintai Universitas Paramadina lebih dari Universitas Pelita Harapan, yang dibangun Grup Lippo. "Selanjutnya semoga bisa terus berpartisipasi dalam pembangunan kampus di Cikarang," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement