Rabu 27 Mar 2019 22:23 WIB

Ini Pesan Dewan Pertimbangan MUI terkait Pemilu 2019

Dewan Pertimbangan MUI mendorong terselenggaranya Pemilu 2019 yang damai, berkualitas

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) didampingi Sekertaris Dewan Pertimbangan MUI Noor Achmad (kanan) dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafiduddhin (kedua kiri) memberikan penjelasan saat Rapat Pleno di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (27/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (kedua kanan) didampingi Sekertaris Dewan Pertimbangan MUI Noor Achmad (kanan) dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafiduddhin (kedua kiri) memberikan penjelasan saat Rapat Pleno di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan beberapa pesan terkait Pemilu Serentak 2019 baik eksekutif maupun legislatif. Dewan Pertimbangan tersebut terdiri atas ulama, zuama, dan cendekiawan Muslim Ormas Islam tingkat pusat. Pesan ini ditandatangani Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dan Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI, Noor Achmad.

Din Syamsuddin menuturkan bahwa pihaknya prihatin atas gejala dan gelagat kehidupan bangsa dimana ada perseteruan, perselisihan, dan perbedaan pendapat tajam yang potensial membawa pada perpecahan bangsa. "Maka, Dewan Pertimbangan MUI mendorong terselenggaranya Pemilu 2019 yang damai, berkualitas, berkeadilan, dan berkeadaban," kata dia dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (27/3).

Baca Juga

Din mengatakan, Dewan Pertimbangan MUI menyeru kepada penyelenggara Pemilu yaitu KPU, Bawaslu dan lembaga penegak hukum untuk menyelenggarakan Pemilu dengan sebaik-baiknya sesuai hukum dengan menampilkan diri sebagai wasit yang adil. Kemudian, Dewan Pertimbangan MUI juga menyeru kepada rakyat pemilih khususnya umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya sebagai manivestasi tanggungjawab warga negara yang baik. Memilih pemimpin adalah kebangsaan dan keagamaan sekaligus.

"Untuk itu, dipesankan agar meningkatkan kecerdasan politik supaya Pemilu menjadi berkualitas dan memilih pemimpin sesuai hati dan wawasan yang dalam. Yaitu Indonesia yang berkeadilan, berkemajuan dan berkemakmuran di bawah naungan ridha Allah SWT," katanya.

Dewan Pertimbangan MUI, lanjut Din, juga menyerukan kepada umat Islam untuk terus berdoa kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia diberi kekuatan lahir batin dan terhindar dari petaka perpecahan dan permusuhan. Dewan Pertimbangan juga berharap Pemilu 2019 ini berjalan damai, berkualitas dan beradab.

"Maka kita menolak setiap gejolak dan gelagat yang akan mengadu domba umat Islam. Karena itu, Dewan Pertimbangan mengajak untuk mengawal Pemilu 2019 dan menjadi pemersatu bangsa di masa mendatang," katanya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمِنْهُمُ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ النَّبِيَّ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ اُذُنٌ ۗقُلْ اُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۗ وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ رَسُوْلَ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang-orang yang menyakiti hati Nabi (Muhammad) dan mengatakan, “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah, “Dia mempercayai semua yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.

(QS. At-Taubah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement