REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri akan segera memanggil 22 saksi untuk dimintai keterangan pada April mendatang. Keterangan mereka diperlukan terkait pengaturan pertandingan dalam kompetisi Liga 2 Tahun 2018.
"Pada April nanti satgas akan memanggil 22 saksi terkait pengaturan pertandingan di Liga 2," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/3).
Dedi mengatakan 22 saksi tersebut dari berbagai kalangan dan merupakan pihak-pihak yang terkait langsung dengan kejadian pengaturan pertandingan dalam Liga 2. Mantan direktur utama PT Liga Indonesia Baru Berlinton Siahaan pun akan dipanggil pada Senin (1/4) sebagai saksi kasus dugaan pengaturan skor Madura FC lawan PSS Sleman dalam kompetisi Liga 2.
Pemanggilan saksi-saksi itu untuk menyempurnakan berkas mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hidayat yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, untuk mempertajam kasus pengaturan pertandingan yang terjadi dalam Liga 2.
Hidayat belum diperiksa karena mengaku sedang sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. Polri telah mengirim dokpol untuk memeriksa kondisi Hidayat apabila tetap dimungkinkan dilakukan pemeriksaan.
Mantan manajer PSS Sleman Sismantoro dan pelatih PSS Seto Nurdiyantoro pun telah diperiksa Satgas Antimafia Bola. Hidayat diduga mengatur pertandingan Madura FC lawan PSS Sleman dan menawarkan sejumlah uang mulai dari Rp 100 juta kepada Manajer Madura FC Januar Herwanto.