REPUBLIKA.CO.ID, Israel mencaplok Dataran Tinggi Golan pasca-Perang Enam Hari pada 1967. PBB tidak pernah mengakui pencaplokan tersebut. Namun pada Kamis lalu Israel mendapat angin segar setelah Presiden AS Donald Trump mendukung aneksasi ini. Sebelumnya Trump juga mendukung pencaplokan Yerusalem oleh Israel.
Berikut perjalanan panjang konflik Dataran Tinggi Golan.
- Juni 1967 : Israel melancarkan serangan ke Suriah, Mesir dan Yordania.
- Juni 1967 : Dalam Perang Enam Hari berikutnya Israel mencaplok Golan.
- November 1967: DK PBB meminta Israel mundur dari Dataran Tinggi Golan.
- Oktober 1973: Israel dan Suriah melancarkan serangan dari 2 fron di Yom Kippur.
- Mei 1974: Israel dan Suriah buat kesepakatan. Israel mundur dari sebagian Golan.
- Desember 1981: Dewan Israel, Knesset, meloloskan undang-undang menganeksasi Dataran Tinggi Golan.
- 2000: PM Israel dan Presiden Suriah Hafez al-Assad gagal capai kesepakatan.
- September 2007: Pertahanan udara Suriah tembak pesawat Israel di wilayah utara.
- 2008: Turki mencoba menengahi Israel dan Suriah, tapi tak berhasil.
- 2010: Israel melakukan pembicaraan rahasia dengan Suriah.
- Mei 2011: Israel tembak demonstran Suriah yang melewati batas Dataran Tinggi Golan.
- Mei 2013: Komandan Militer Israel ancam Bashar al-Assad.
- April 2016: PM Netanyahu tegaskan Golan akan selamanya milik Israel
- Maret 2019: Trump menilai AS harus mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.