Kamis 28 Mar 2019 11:39 WIB

Pertamina dan Yabortan Tanam 2.800 Durian Premium

Durian yang ditanam akan berbuah di tahun kelima.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Durian
Foto: flickr
Durian

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN --  Pertamina mendukung pengembangan sentra kebun durian di wilayah Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bersama pemerintah desa setempat dan Yayasan Obor Tani (Yabortan), telah ditanam 2.800 bibit durian premium di lahan pertanian yang dikelola Kelompok Tani Sumber Hasil Lerep.

Kepala Desa (Kades) Lerep, Sumariyadi menyebutkan, bibit durian premium yang dimaksud meliputi durian musangking, bawor, montong kuning serta jenis durian D24.

“Bibit durian ini didapat melalui CSR PT Pertamina, sementara pelaksanaan dan pendampingan terhadap petani seluruhnya dilakukan oleh Yabortan," katanya, Kamis (28/3).

Melalui pendampingan tersebut, katanya, diharapkan bibit durian yang sudah ditanam oleh kelompok tani ini sudah akan menghasilkan buah di tahun ke-lima.

Kemudian, kelompok tani juga bakal diberikan pendampingan dari Yabortan untuk menyebarluaskan bibit durian hasil produksi secara mandiri.

Guna mendukung upaya ini, kata Sumariyadi, desanya telah memiliki infrastruktur pendukung berupa Embung Sebligo yang sekaligus berfungsi sebagai sumber irigasi. Embung Sebligo sudah disiapkan sebagai antisipasi kemarau panjang bagi kebutuhan tanaman durian yang dikelola kelompok tani Sumber Hasil Lerep ini.

"Kebetulan embung Sebligo ini juga dibangun melalui bantuan Pertamina dan Yabortan untuk mendukung irigasi di Desa Lerep," kata dia.

Kades Lerep ini juga menambahkan, pendampingan yang diberikan kepada petani akan dilakukan hingga tanaman durian tersebut berbuah.

"Harapannya dalam waktu lima tahun ke depan desa ini menjadi salah satu sentra durian premium di wilayah Kabupaten Semarang," ucap dia.

Kepala Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) Desa Lerep, Subagiyo menambahkan, tanaman durian dipilih karena hasil uji tanam menunjukkan hasil yang menggembirakan. Alhasil, ini menjadi peluang yang besar bagi Desa Lerep guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani.

“Dari pengalaman yang sama di Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) lain, bibit durian premium yang ditanam mulai bisa dipanen ketika usia tanam empat tahun,” kata dia.

Guna memangkas ongkos produksi rencananya akan digunakan pola tinggi pohon durian maksimal lima meter dengan jarak tanam antar pohon, sengaja dibuat delapan meter.

Dengan begitu, dahan dan ranting pohon dapat dipastikan nantinya bisa tumbuh sempurna ke samping bukan menjulang ke atas.

“Jika pohon terlalu tinggi, biaya produksi untuk merawat, bahkan ketika akan memanen tentu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang rendah," kata Subagiyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement