REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Persija Jakarta Ferry Paulus menilai penahanan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Jokdri) yang juga pemegang saham terbesar klub skuat Macan Kemayoran, oleh satuan tugas (Satgas) Antimafia Bola beberapa waktu lalu tak akan berdampak pada Persija. Ia menyatakan, penahanan Jokdri adalah bagian dari tugas yang harus dilaksanakan satgas.
"Kalau buat Persija, operasionalnya nggak bersinggungan langsung. Artinya fine-fine saja, kalau bisa dibilang nggak bermasalah ya nggak bermasalah," kata Ferry kepada Republika.co.id, Kamis (28/3).
Terlepas dari penilaian Ferry terhadap personal Jokdri yang menurutnya memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas di dunia sepak bola, ia memahami tugas yang harus dilaksanakan oleh Satgas Antimafia Bola. "Satgas Antimafia melakukan sesuai kaidah hukum, memang harus ada sanksi ada hukuman," lanjut dia.
Menurut Ferry, Satgas Antimafia Bola harus mengusut tuntas kasus yang melibatkan Jokdri agar masyarakat mendapat kebenaran. "Diusutlah sampai selesai, supaya masyarakat sepak bola juga mendapatkan informasi yang terang benderang," kata dia.
Selain itu, Ferry mengaku tidak khawatir meski Jokdri merupakan pemilik saham terbesar. Ini karena pemegang saham tak absolut, masih ada pemegang saham yang lain. "Artinya ya Persija tetap Persija, siapa pun yang ada di dalamnya itu, Persija nggak pernah bergantung pada orang per orang. Jadi tetap running well, ikut kompetisi, ada di kompetisi AFC, dan sebagainya," jelasnya.