REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna mengakui, PDAM Jayapura masih kekurangan tandon atau tangki air untuk melayani warga yang terkena bencana alam di Sentani dan sekitarnya. Saat mereka membutuhkan bantuan donator untuk menyediakan tandon air guna melayani masyarakat yang terkena bencana banjir bandang.
PDAM Jayapura sudah menyebarkan 50 tandon yang dilayani dua mobil tangki air, namun jumlah tersebut masih kurang mengingat selain melayani pelanggan juga warga yang tertimpa musibah. "Kami sangat mengharapkan bantuan tandon air untuk membantu masyarakat yang terkena musibah," kata Sutisna, Kamis (28/3).
Entis Sutisna mengatakan, bila ada dermawan yang hendak membantu tandon pihaknya menyarankan menyerahkan ke posko induk atau langsung ke PDAM sehingga dialokasikan ke wilayah yang memang belum terlayani. PDAM belum dapat melayani secara langsung karena rusaknya sumber air bersih Cyclop yang selama ini digunakan.
Karena itulah pelayanan yang diberikan dengan menyebarkan tandon air untuk masyarakat baik itu di pengungsian maupun di kawasan pemukiman yang sudah mulai dihuni warga. Bila ada yang membantu tandon maka PDAM Jayapura siap menyuplai air bersih secara gratis, kata Sutisna seraya menambahkan tangki air bersih untuk korban bencana alam banjir bandang di sekitar Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Pelayanan air bersih baik untuk wilayah Sentani dan sekitarnya diambil dari dua lokasi yakni di bak penampungan air Waena, Kota Jayapura dan Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura," jelasnya.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura, Sabtu (16/3) menyebabkan 105 orang meninggal dan sekitar 11 ribu orang kehilangan tempat tinggal karena selain banjir bandang, dampak dari bencana alam itu juga menyebabkan air Danau Sentani meluap.