REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memproyeksikan pertumbuhan bisnis pembiayaan melalui kredit pada tahun ini bisa mencapai 7 persen. Target itu meningkat dari realisasi pertumbuhan tahun lalu sebesar 5 persen.
Ketua APPI, Suwandi Wiratno, mengatakan, porsi bisnis pembiayaan mengandalkan penuh dari penjualan motor dan mobil. “Kenapa kita belum bisa tumbuh dua digit? Karena pertumbuhan kita sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,” kata Suwandi kepada Republika.co.id, di Jakarta, Kamis (28/3).
Ia mengatakan, penjualan mobil tahun ini diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu. Sementara, penjualan motor sementara diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 10 persen. Adapun, pembiayaan untuk alat berat tidak lagi dapat menjadi sektor andalan perusahaan pembiayaan.
Karena itu, APPI berharap industri otomotif tahun ini bisa memiliki pertumbuhan yang baik. Sebab, hal itu akan sangat berdampak pada kegiatan bisnis dari perusahaan pembiayaan. “Kita sekarang juga tidak bisa bersaing dengan bank, apalagi dengan financial technology (fintech) yang tidak banyak rambu-rambunya (peraturan),” kata Suwandi.