REPUBLIKA.CO.ID, VALLETTA -- Angkatan Laut Malta mengatakan tim operasi khusus mereka berhasil mengambil alih kapal yang dibajak imigran. Para imigran tersebut diselamatkan kapal tanker Turki El Hiblu 1 di Libya.
Kapal El Hiblu 1 sudah ditiba di pelabuhan Maltese pada Kamis (28/3) pagi waktu setempat. Para imigran mengambil alih kapal tersebut pada Rabu (27/3). Pejabat Italia dan Malta mengatakan para imigran membawa El Hiblu 1 menuju Eropa.
"Sebuah unit sudah dikirim untuk naik dan mengamankan kapal untuk menyerahkan kembali kendali kapal ke kapten," kata Angkatan Bersenjata Malta (AFM), seperti dilansir di Deutsche Welle, Kamis (28/3).
Angkatan Laut Malta mengatakan kapal tersebut akan dialihkan ke Malta dan akan ditumpangi polisi. Kapal tanker El Hiblu 1 itu menyelamatkan imigran di Laut Mediterania pada Selasa (26/3). Mereka ingin berlayar menuju ibu kota Libya, Tripoli. Tapi enam mil dari pelabuhan kapal itu berubah arah.
"Kapten berulang kali mengatakan ia tidak mengendalikan kapal dan ia dan krunya dipaksa dan diancam oleh sejumlah imigran untuk melanjutkan perjalanan ke Malta," kata Angkatan Laut Malta.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini kapal itu menyelamatkan 120 orang dan menggambarkan kejadian ini sebagai 'upaya pembajakan partama di lautan lepas yang dilakukan imigran'. Rute baru El Hiblu 1 membawa mereka ke pulau Lampedusa di Italia dan negara kepulauan Malta.
Mediterranea, organisasi di luar pemerintah yang menyelamatkan kapal imigran dan mengawasi bagaimana pemerintah memperlakukan imigran meminta pemerintah memberikan belas kasih kepada imigran yang membajak kapal. Mediterranea mengatakan mereka berharap negara-negara Eropa akan bertindak 'atas nama hak asasi utama manusia, mengingatkan yang sedang dihadapi adalah orang-orang yang melarikan diri dari neraka'.