REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Amerika Serikat (AS) sudah menanggapi positif permintaan negaranya untuk pembelian senjata yang baru. Dalam kunjungannya ke Hawaii, Tsai mengatakan ia sudah beritahu lembaga think tank The Heritage Foundation Taiwan ingin membeli tank M-1 Abrams dan pesawat jet F-16B.
"Akan sangat meningkatkan pertahanan daratan dan udara kami, memperkuat moral militer dan menunjukan kepada dunia komitmen AS terhadap pertahanan Taiwan," kata Tsai seperti dilansir dari South Morning Cina Post, Kamis (28/3).
Pembelian itu dilakukan di tengah semakin kuatnya ancaman Cina kepada Taiwan. AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan tapi mereka terikat dengan hukum yang mewajibkan membantu negara lain mempertahankan diri mereka sendiri.
Pada Ahad (24/3), kemarin AS mengirimkan Angkatan Laut dan Coast Guard menuju selat yang memisahkan Taiwan dengan Cina. Hal itu meningkatkan pergerakan AS di perairan strategis untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Taiwan.
Tsai mengatakan saat ini Cina memperkuat paksaan mereka agar Taiwan menerima 'satu negara, dua sistem'. Tapi karena Tsai ingin Taiwan memiliki status quo maka Taiwan perlu 'meningkatkan kemampuan pertahanan diri dan tangkisan'.
"Untungnya, Taiwan tidak berdiri sendiri, komitmen Amerika Serikat terhadap Taiwan lebih kuat dari sebelumnya," ujar Tsai menambahkan.
Tsai mengatakan ia merasa kini pembelian senjata dari AS tidak lagi terlalu dipolitisasi. Ia mengatakan kini Taiwan dapat berdiskusi dengan jujur dalam hak Taiwan memiliki senjata.