Kamis 28 Mar 2019 17:37 WIB

Infrastruktur Jadi Hambatan Transaksi Nontunai

Infrastruktur internet baru menjangkau 51 persen wilayah di Indonesia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Jasa Marga membantu pengendara melakukan transaksi nontunai menggunakan e-toll di gerbang tol. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infrastruktur digital menjadi tulang punggung bagi kelancaran pengembangan cashless society di Indonesia. Teknologi digital bisa berkembang jika infrastrukturnya mumpuni dan dapat memenuhi kebutuhan.

Founder dan CEO perusahaan berbasis teknologi, bubu.com, Shinta Dhanuwardoyo mengatakan mayoritas masyarakat Indonesia sudah masuk dalam kategori Generasi Connect atau GEN-C. Mereka adalah kelompok yang berorientasi pada koneksi dan sangat erat dengan internet, tidak peduli berapa usianya.

Baca Juga

Dalam bertransaksi, GEN-C sangat suka membanding-bandingkan harga dari satu lapak ke lapak lain di internet. Shinta melihatnya ini sebagai kekuatan baru dari konsumen. Dengan terkoneksi pada platform, mereka memiliki lebih banyak pilihan.

"Mereka tentu adalah masyarakat yang preferensinya cashless, suka pakai kartu, QR, dan alat bayar lain yang praktis," katanya kepada wartawan di Menteng, Jakarta, Kamis (28/3).