REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Jubir Kemlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi akan dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan pada kegiatan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Selasa (2/4) hingga Kamis (4/4).
Pertama, anggota DK PBB akan membahas soal upaya pengurangan senjata pemusnah massal. "Pertemuan pertama akan membahas dalam menindaklanjuti inisiatif global mengenai pengurangan senjata pemusnah massal serta penguatan instrumen kontrol senjata," ujar Jubir yang kerap dipanggil Tata di Ruang Palapa Kemenlu, Jakarta, Kamis (28/3).
Kedua, dalam kerangka pertemuan di DK PBB, para Menlu yang dikonfirmasi hadir dari 15 negara akan membahas mengenai alliance of multilateralism yang diselenggarakan oleh Prancis dan Jerman.
"Dalam konteks multilateralism, para anggota DK PBB berupaya untuk menguatkan kerangka multilateral khususnya dalam konteks PBB," katanya. Tata mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara lebih banyak menangani beberapa masalah secara individu dan tidak menggunakan mekanisme multilateralisme.
"Jadi di sini dalam pembahasan bagaimana negara-negara bisa memerkuat peran multilateralism khususnya kerangka PBB," ujar Tata.
Ketiga, Menlu Retno, kata Tata juga akan menghadiri pertemuan terkait pembahasan mengenai Palestina. Dalam pertemuan tersebut Menlu akan menyampaikan komitmen Indonesia dalam memerjuangan rakyat Palestina. "Ini merupakan satu komitmen Indonesia untuk terus mendukung membawa perjuangan Palestina baik dari aspek politiknya maupun secara langsung untuk memberikan dukungan bantuan dalam upaya memersiapkan mereka dalam membela memerdekakan Palestina," kata Tata.