REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Angin ribut terjadi di Dusun Tangkoko RT 01/02, Desa Kedung Jeruk, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Akibat kejadian itu, sedikitnya 97 rumah terdampak angin ribut tersebut. Beruntung, dalam kejadian itu tak mengakibatkan korban jiwa. Namun, kerugian materi cukup besar, ditaksir mencapai Rp 700 juta.
Sekretaris BPBD Kabupaten Karawang, Supriyatna, mengatakan, angin ribut tersebut terjadi pada Kamis (28/3) sekitar pukul 16.45 WIB. Saat itu, Desa Kedung Jeruk diguyur hujan lebat. Tak hanya hujan, angin ribut juga tiba-tiba datang dan memporakporandakan apa saja yang ada di depannya. "Angin ribut ini datang bersama hujan. Saat itu, mayoritas warga berada di dalam rumah masing-masing," ujar Supriyatna, kepada Republika.co.id.
Awalnya, warga juga tidak sadar akan datangnya angin ribut itu. Namun, hujan yang turun kali ini cukup berbeda. Sebab, berdasarkan laporan warga, suara hujan dan angin cukup riuh. Bahkan, banyak pepohonan yang tumbang akibat angin itu.
Pepohonan tersebut, menimpa atap rumah warga. Tak hanya itu, angin tersebut juga memporakporandakan atap rumah warga. Bahkan, 10 warga tercatat mengalami luka-luka. Mereka yang luka-luka terkena material rumahnya. "Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun, angin ribut ini cukup parah," ujarnya.
Berdasarkan pendataan sementara, ada 97 rumah yang terdampak angin ribut. Rumah itu, dihuni oleh 291 jiwa. Adapun kerusakan nilainya bervariasi. Tetapi, jika ditotalkan kerugian mencapai Rp 700 juta.
Sementara itu, salah seorang warga Nurdin Hidayat (37 tahun), mengatakan, angin ribut ini membuat warga ketakutan. Sebab, datangnya berbarengan dengan derasnya hujan. Jadi, saat kejadian warga menyelamatkan diri di dalam rumah masing-masing. "Mau keluar, takut tertimpa pohon. Makanya, kita berupaya mencari ruangan yang aman didalam rumah," ujarnya.