REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Cina mengusulkan agar debat putaran keempat calon presiden mengangkat isu hubungan bilateral Indonesia-Cina. Pengangkatan isu tersebut mempertimbangkan munculnya pemberitaan dan informasi yang manipulatif.
"Hubungan Indonesia dan Tiongkok dapat dibedah secara lebih mendalam oleh capres dalam acara debat besok," kata Katib Syuriah PCINU Cina, Suudut Tasdiq, di Beijing, Kamis (28/3) malam.
Ia menilai, isu-isu manipulatif yang beredar merugikan hubungan kedua negara, termasuk mengganggu kondisi psikologis para mahasiswa dan pelajar di Cina. Selain itu, pengangkatan isu ini penting agar rakyat Indonesia dapat memahami visi dan misi kedua capres secara utuh.
Tujuannya supaya terhindar dari upaya-upaya pihak tertentu yang ingin menggunakan isu hubungan Indonesia-Cina untuk memecah belah sesama anak bangsa.
Debat yang digelar pada Sabtu (30/3) tersebut akan menguji wawasan para capres terkait beberapa isu dari mulai pertahanan keamanan hingga persoalan internasional.