REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev, kecewa dengan keputusan wasit ketika timnya diempaskan Kalteng Putra pada babak 8 besar Piala Presiden, Kamis (28/3). Pada laga yang dihelat di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, itu, Persija kalah lewat adu penalti dengan skor 3-4.

Pada waktu normal, kedua tim bermain imbang 1-1. Menurut Kolev, kinerja wasit banyak merugikan timnya. Kekecewaan pelatih asal Bulgaria itu terkait dengan gol yang dibuat oleh Kalteng. Kolev dan pasukannya yakin pencetak gol, Patrich Wanggai, menggunakan tangan untuk memasukkan bola.

Namun, rasa kecewa atas keputusan wasit tidak lantas membuat Kolev dendam. Menurut dia, wajar wasit sebagai manusia jika melakukan kesalahan. Bahkan, dia mengucapkan selamat kepada Kalteng Putra atas kemenangan yang diraihnya. "Selamat melanjutkan ke babak selanjutnya," kata dia setelah pertandingan

Senada dengan Kolev, pemain Persija Jakarta, Ryuji Utomo, juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Jakmania. Dia juga mengaku sakit hati dengan keputusan wasit. "Sakit hati, tapi ya peluit sudah berbunyi," tutur Ryuji.

Ryuji juga mengaku bermain emosional dalam laga memperebutkan posisi semifinal itu. Namun, menurut dia, hal itu masih dalam batas wajar. "Emosional wajar di pertandingan seperti ini. Emosi itu perlu, tapi dalam batas wajar. Saya rasa kita masih bisa kontrol dengan baik," katanya.

Pelatih Kalteng Putra Gomes De Oliviera yakin pada laga tersebut keadilan sudah ditegakkan. Untuk gol timnya, ia menyebut wasit punya keterbatasan kemampuan karena ada banyak pemain di kotak penalti. Menurut dia, wajar jika wasit tidak melihat.

Bahkan, Gomes percaya gol yang diciptakan sriker Persija Bruno Matos pun sebetulnya ada dalam posisi offside.  "Tapi wasit memutuskan gol. Semua orang bisa salah juga, termasuk wasit. Itu hal biasa," tuturnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika