REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meralat ucapan Menkopolhukam Wiranto soal ancaman pemidanaan pada para pengajak golput. TKN memandang pernyataan Wiranto dimaksudkan bagi pengajak golput dengan niat mengganti ideologi Pancasila
Sekertaris TKN, Hasto Kristianto mengatakan Wiranto tak bermaksud menggunakan kekuasaan secara berlebihan. Apalagi Indonesia merupakan negara berlandaskan demokrasi.
"Maksudnya adalah jangan sampai mengorbankan kesatuan dan persatuan bangsa hanya karena politik. Mari kita satukan seluruh semangat kita untuk mewujudkan pemilu yang damai, aman," katanya pada wartawan, Kamis (28/3).
Wiranto sempat menyebut bakal menggunakan UU terorisme, UU ITE atau KUHP untuk menjerat pengajak golput. Namun Hasto menilai ganjaran UU terorisme dimaksudkan Wiranto bagi orang-orang yang berkeinginan mengganti ideologi Pancasila.
"Saya yakin pak Wiranto tidak akan menggunakan instrumen tersebut (UU terorisme, UU ITE) tapi bagi mereka yang nyata-nyata membawa ideologi berbeda dengan Pancasila ya hukum harus ditegakkan," ujarnya.
Sekjen PDIP itu merasa ucapan Wiranto hanya sebatas peringatan bagi siapa pun yang ingin mengganti ideologi bangsa. Menurutnya, pernyataan Menkopolhukam ialah komitmen menjaga stabilitas nasional.
"Kita harus ciptakan suasana kondusif. Pak Wiranto dalam tanggungjawabnya sebagai Menko hanya memberi warning kita ke depan soal politik yang beretika," ucapnya.