Jumat 29 Mar 2019 11:51 WIB

Sekilas tentang Masjid Kubah Mas Depok

Sejak dibuka untuk umum, keberadaan masjid dikenal luas di dalam dan luar negeri.

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Maman Sudiaman
Masjid Dian al-Mahri (Kubah Emas). (Andini putri)
Foto: Dok.Pribadi Andini putri
Masjid Dian al-Mahri (Kubah Emas). (Andini putri)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mayoritas peziarah atau pengunjung yang ingin berwisata ke Depok, tentu sangat mengenal nama Masjid Kubah Mas, yang terletak di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok. Nama itu disematkan karena masjid yang memiliki luas sekitar 8000 meter persegi itu mempunyai lima buah kubah, dan semuanya berwarna kuning emas. Tepatnya, kubah masjid tersebut memang berlapis emas 24 karat. Karenanya tak heran bila kemudian nama Masjid Kubah Mas lebih popular dibandingkan dengan nama aslinya.

Nama asli masjid tersebut adalah Masjid Dian Al-Mahri. Masjid ini diketahui dimiliki oleh seorang pengusaha muslim asal Banten, yakni Hj Dian Djuriah Maimun Al-Rasyid. Pengusaha wanita muslim ini wafat pada Jumat (23/3) dinihari di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) karena sakit. Awalnya, tanah untuk lokasi masjid ini dibeli pada tahun 1996. Namun, baru mulai dilakukan pembangunan masjid pada tahun 2001 dan selesai tahun 2006.

photo
Pendiri dan pemilik Masjid Kubah Mas Depok, Hj Dian Djuriah Maimun Al-Rasyid.

Sejak dibuka untuk umum hingga saat ini, Masjid Dian Al-Mahri ini telah dikenal luas masyarakat.Tidak saja di sekitar wilayah Depok, tetapi hingga ke berbagai kota lainnya di Indonesia, bahkan mancanegara.

Banyak orang yang penasaran dengan keberadaan masjid ini. Pertama, umumnya ingin mengetahui apakah kubah masjid tersebut memang terbuat dari emas. Kedua, ‘sepertinya’ masjid ini tiba-tiba muncul dan langsung heboh karena model arsitekturnya yang menawan. Arsitektur masjid ini bergaya Timur Tengah dengan memadukan ragam dan corak dari berbagai negara. Mulai dari gaya bangunan Masjid Nabawi di Madinah, Taj Mahal di India, hingga Masjidil Haram di Makkah. Dan ketiga, mereka penasaran dengan sosok pendiri masjid ini. Seberapa kekayaannya hingga mampu membiayai pembangunan masjid seorang diri dengan bangunan yang demikian modern, mewah dan megah.

Baca juga : Pendiri dan Pemilik Masjid Kubah Mas Wafat

Masjid Dian Al Mahri ini memiliki lima buah kubah. Satu kubah utama didampingi empat kubah kecil. Seluruh kubah tersebut dilapisi emas setebal 2-3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal, India, dengan diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter dan tinggi kubah mencapai 25 meter. Sedangkan empat buah kubah pendampingnya memiliki diameter bawah enam meter, tengahnya tujuh meter dan tingginya mencapai delapan meter.

Lapisan emas, tak hanya terdapat pada kubah masjid ini, tetapi juga pada relief hiasan tempat imam yang terbuat dari emas 18 karat. Pun demikian halnya dengan pagar lantai dua dan hiasan kaligrafi masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.

Keunikan lainnya dari masjid ini adalah lampu gantung yang terletak di dalam masjid. Lampu gantungnya didatangkan secara langsung dari Italia. Berat total lampu gantung tersebut diperkirakan mencapai 2,7 ton dan juga berlapis emas, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia. Adapula yang menyebutkan total berat lampu gantung itu mencapai 8 ton.

Dari sisi tampilan, masjid ini sangat kental dengan nuansa Timur Tengah dengan ciri khasnya. Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia.

Karena keunikan dan keindahannya itu, masjid yang memiliki luas 8.000 meter persegi ini terkenal ke seantero Indonesia bahkan hingga mancanegara. Masjid Kubah Mas ini mampu menampung hingga 20 ribu jamaah. Dan secara umum, luas tanah kawasan Masjid Kubah Mas ini mencapai 50 hektare. Tersedia lahan parkir yang sangat luas, gedung atau balai pertemuan, kebun, restoran, souvenir, dan lainnya. Tak jarang, rombongan dari daerah, baik majelis taklim maupun rombongan anak sekolah mengunjungi Masjid Dian Al-Mahri ini dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata di Kota Depok. Keindahan masjid ini bahkan sering juga digunakan sebagai ikon Kota Depok. Karena itu, masyarakat luar kota yang datang menuju Jakarta, biasanya akan menyempatkan untuk berziarah atau mengunjungi salah satu masjid termegah di kawasan Asai Tenggara ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement