REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2018, aset PT Bumi Serpong Damai Tbk mengalami pertumbuhan sebesar Rp 6,15 triliun menjadi Rp 52,10 triliun. Pengembang properti dengan kode saham BSDE juga mencatatkan penguatan posisi Kas di angka Rp 8,14 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya dari posisi Rp 5,79 triliun.
Adapun, Neraca juga kuat dengan rasio utang terhadap ekuitas berada di posisi aman yaitu sebesar 0,46 kali. Hal ini terkonfirmasi dari penegasan ulang peringkat BSDE dan Obligasi Berkelanjutannya di level idAA- dengan outlook stabil oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai, menuturkan bahwa kontribusi marketing sales pada 2018 masih ditopang oleh penjualan produk residensial sebesar Rp 3,47 triliun atau 56 persen dari total marketing sales. Penjualan di segmen ini meningkat 23 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 2,81 triliun.
Di sisi lain, BSDE juga terus berupaya untuk meningkatkan portofolio pendapatan berulang. Hal ini tampak jelas dari peningkatan properti investasi yang pada akhir tahun 2018 mencapai Rp 8,08 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 7,37 triliun.
“Dengan kondisi fundamental yang kuat, kami yakin akan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif pada tahun 2019. Optimisme ini juga didukung oleh permintaan yang masih tinggi terhadap produk-produk residensial dan komersial milik BSDE,” kata Hermawan melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (29/3).
Menurut Hermawan, kekuatan fundamental yang semakin kokoh akan memberikan keleluasaan bagi BSDE untuk terus melanjutkan ekspansi dan meluncurkan proyek-proyek baru di masa mendatang. Hal itu juga akan mendukung kinerja yang pada tahun lalu membukukan Pendapatan Usaha BSDE sebesar Rp 6,63 triliun dan Laba Bersih sebesar Rp 1,29 triliun.