REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tingkat nasional. STQ Nasional ke-25 itu akan berlangsung di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada 27 Juni-6 Juli 2019.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mempersiapkan STQ tersebut sejak Kamis (28/3) lalu. Terkait itu, pihak Kemenag mengapresiasi. Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Muhammadiyah Amin, provinsi berjulukan "Seribu Sungai" itu mempersiapkan segala yang diperlukan sejak awal.
Dia juga berpesan supaya komunikasi dan koordinasi antara panitia pusat dan daerah berlangsung intensif dan optimal. Komunikasi tidak mesti formal, tetapi bisa juga informal dan personal.
"Pengalaman dalam setiap kegiatan berskala nasional, masalah dan kendala teknis yang kerap muncul di lapangan sebagian besar disebabkan buruknya koordinasi dan komunikasi di antara pihak-pihak yang terkait," ujar Muhammadiyah Amin dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (29/3).
Dirjen juga menggarisbawahi pentingnya pengendalian terhadap segala persiapan fisik maupun nonfisik, mulai dari sarana prasarana pendukung pelaksanaan STQ maupun persiapan kafilah peserta dari seluruh provinsi, dewan hakim dan seterusnya. Semua itu harus dikontrol secara optimal dan menyeluruh dari hari ke hari.
Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi penggunaan dana, akuntabel, tepat guna dan tepat sasaran. Dengan hal tersebut nantinya tidak menimbulkan kesulitan dalam pelaporan dan pertanggungjawabannya.
Melalui STQ Nasional XXV Tahun 2019, Kemenag berharap setiap daerah dapat terus berlomba untuk membina potensi qari/qariah dan hafizh-hafizhah di wilayahnya masing-masing.
"Praktik-praktik kecurangan dalam penilaian, harus ditinggalkan karena bertentangan dengan tujuan dan hakikat STQ Nasional itu sendiri," ujar Dirjen.
Pelaksanaan STQ Nasional XXV Tahun 2019 diharapkan dapat memajukan syiar Islam serta menjadikan masyarakat berkarakteristik insan qurani. Karena itu, penyelenggaraan STQ Nasional XXV ini hendaknya melibatkan lintas lembaga, baik itu pemerintah, ormas-ormas Islam, maupun ulama.
"Pengurus masjid, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi kepemudaan, organisasi sosial politik, media massa, dan masyarakat luas," sebut dia.
STQ Nasional XXV Tahun ini mengambil tema "Implementasi Nilai-Nilai Alquran untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang Religius, Rukun, dan Damai".
Perhelatan dua tahunan ini akan melibatkan 830 orang, terdiri dari 680 peserta dari 34 provinsi, 75 orang Pengawas, Dewan Hakim, dan Panitera, 50 Peserta Pusat dan 25 orang pendamping.