REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan kembali menggelar ujian nasional (UN) untuk seluruh madrasah aliyah (MA) dan madrasah tsanawiyah (MTs). Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam A Umar menegaskan, pada tahun ini hampir 100 persen MA dan MTs akan menggelar UN berbasis komputer (UNBK), alih-alih manual.
Menurut dia, total sebanyak 8.125 MA akan menyelenggarakan UN. Dari jumlah itu, sebanyak 8.061 MA menggelar UNBK.
"Tahun ini, 99,21 persen MA bisa akan melaksanakan UNBK. Madrasah yang masih menggunakan UN berbasis tulisan hanya 64 MA,” ujar A Umar di Jakarta seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat (29/03).
Angka ini lebih banyak dari tahun lalu yang hanya 91 persen. UN tingkat MA akan diikuti 457.429 orang murid. Sebanyak 455.935 orang murid mengikuti UNBK (99,67%). Sisanya atau sebanyak 1.494 orang murid (0,33%) mengikuti UN berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Sementara itu, untuk tingkat tsanawiyah, Kemenag membina tidak kurang dari 17.367 unit MTs, baik negeri maupun swasta. Sebanyak 16.756 MTs dipastikan menggelar UNBK, sedangkan 611 MTs menyelenggarakan UNKP.
"Untuk MTs, (sebanyak) 96,48 persen siap menggelar UNBK dan 3,52 persen menyelenggarakan UNKP. Total ada 993.875 siswa MTs. Sebanyak 975.712 siswa ikuti UNBK dan 18.163 siswa ikut UNKP," kata dia.
UNBK madrasah aliyah akan digelar pada tanggal 1, 2, 4 dan 8 April 2019. UNBK susulan bagi murid MA akan diselenggarakan pada 15-16 April 2019. Sementara, UNBK MTs akan digelar pada 22-25 April 2019. Untuk susulannya, diselenggarakan pada 29-30 April 2019.
"Tahun ini adalah penyelenggaraan UNBK kali kedua. Insya Allah, kesiapan penyelenggaraan UNBK lebih siap tahun ini dari tahun sebelumnya,” kata Umar.
Dia mengingatkan, UN tidak semata tes dan ujian. Lebih dari itu, UN merupakan sarana menguji integritas anak-anak bangsa.
Selain untuk mengetahui hasil belajar siswa, UN juga menjadi media pemetaan kualitas pendidikan madrasah di seluruh Indonesia. Kepada siswa MA dan MTs, Umar berpesan agar mempersiapkan diri dalam menghadapi UNBK dan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
"Hindari perilaku yang kurang terpuji, UN insya Allah secara tak langsung mengajak siswa berperilaku jujur," ujarnya.