Jumat 29 Mar 2019 17:13 WIB

Sampah di Piyungan Perlu Solusi Permanen

Tidak ada langkah permanen untuk pemusnahan sampah yang dilakukan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
Suasana di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY pada Kamis (19/4). Pengelolaan TPST yang belum optimal dipersoalkan oleh masyarakat sekitar karena aroma tak sedak kian pekat dan meluas.
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Suasana di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY pada Kamis (19/4). Pengelolaan TPST yang belum optimal dipersoalkan oleh masyarakat sekitar karena aroma tak sedak kian pekat dan meluas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, perlu penanganan secara permanen. Terlebih, sejak ditutup Ahad (24/3) lalu mengakibatkan sampah di daerah lain tak terangkut dan menumpuk.

Anggota Komisi C DPRD DKI, Huda Tri Yudian mengatakan, sampah yang selama ini dibawa ke TPST Piyungan hanya sebatas ditumpuk dan diurug. Sementara tidak ada langkah permanen untuk pemusnahan sampah yang dilakukan.

Baca Juga

"Solusi permanen TPST Piyungan adalah pemusnahan sampah. Bukan sekadar ditumpuk dan ditimbun tanah atau sanitary landfill," kata Huda dalam keterangan resminya.

Ia mengatakan, pemusnahan sampah secara permanen harus segera diterapkan dengan menggunakan teknologi. Namun, Huda tidak menyebutkan teknologi seperti apa yang harus dimanfaatkan. Hal ini tentunya perlu kemauan keras dari pemerintah dalam menangani masalah sampah yang sudah melebihi kapasitas.