Jumat 29 Mar 2019 17:19 WIB

15 Persen Proyek Listrik Jawa Bagian Barat Sudah Beroperasi

2.915 MW sedang masuk tahap konstruksi dan akan selesai secara bertahap.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Regional PLN Jawa Bagian Barat, Haryanto WS menjelaskan pada keseluruhan proyek 35 ribu MW, Jawa Bagian Barat mendapatkan alokasi pembangunan pembangkit sebesar 5.700 MW. Ia menjelaskan hingga Maret 2019, 15 persen dari proyek tersebut sudah beroperasi penuh.

Haryanto menjelaskan, 15 persen dari total proyek 5.700 MW yang akan dibangun di Jawa Bagian Barat itu sebesar 811 MW. Sedangkan 2.915 MW sedang masuk tahap konstruksi dan akan selesai secara bertahap.

"Khusus untuk wilayah Jawa Bagian Barat, dalam program ini mendapatkan kewajiban untuk membangun 5.700 MW dimana 15 persen sudah beroperasi, 51 persen masih tahap konstruksi," ujar Haryanto, Jumat (29/3).

Haryanto menjelaskan sisanya sebesar 2.001 MW atau 35 persen dari total proyek tersebut masih dalam tahap perencananaan. Selain membangun pembangkit, Haryanto juga menjelaskan PLN Jawa Bagian Barat juga membangun transmisi sebanyak total 2.189 kms.

"Sebanyak 30 persen sudah beroperasi kalau untuk transmisi. Sedangkan 35 persen masih konstruksi," ujar Haryanto.

Haryanto juga menjelaskan program ini memberikan dampak ekonomi yang besar. Proyek ini memberikan peluang kepada 620 ribu tenaga kerja secara langsung dan 3 juta tenaga kerja secara tidak langsung, tersebar di seluruh Indonesia.

Sebaran lokasinya, 59 lokasi di Sumatra, 34 lokasi di Pulau Jawa, 49 lokasi di Sulawesi, Kalimantan 34 lokasi dan Indonesia Timur 34 lokasi. Program ini telah membuka peluang bagi pembangunan 75 ribu set tower, memanfaatkan 300 ribu kilometer konduktor aluminium, membangun 1.382 unit gardu induk, menggunakan 2.600 set trafo dan menyerap 3,5 juta ton baja profil dan pipa bukan pembangkit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement