Jumat 29 Mar 2019 18:17 WIB

Ini Alasan Wiranto Pidanakan Penyeru Golput

Wiranto menilai pihak-pihak yang mengancam warga agar tak ke TPS adalah teroris,

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, HAM (Menkopolhukam)  Wiranto menilai,  pihak-pihak yang berupaya mengancam masyarakat agar tak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) adalah bentuk terorisme.

Hal itu menjadi salah satu dasar Wiranto mewacanakan pemidanaan penyeru gerakan golongan putih (golput) dalam pemilihan umum (pemilu). “Kalau ada orang yang mengancam masyarakat lain untuk tidak datang ke TPS, kan namanya teror,” kata Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Kamis (28/3).

Baca Juga

Karena masih berbentuk wacana, Wiranto mengatakan usulan itu bisa disetujui atau tidak disetujui. Pun jika disetujui, dia mengatakan masih ada proses-proses panjang untuk merealisasikan wacana tersebut.

Dia meminta pihak-pihak tertentu tidak mengecam dan mencela usulannya, tapi memberikan masukan untuk mengatasi potensi golput dalam Pemuli 2019.

“Kasih solusi dong, ini kan milik bangsa Indonesia. Pemilu adalah kewajiban kita sebagai bangsa, kewajiban konstitusional, kita amankan semuanya, jangan kita meributkan soal ini,” ujar dia.

Wiranto mengatakan wacana tersebut semata-mata untuk kepentingan bangsa dalam melaksanakan pemilu. Dia membantah usulannya itu bertujuan menguntungkan pribadi atau golongan tertentu.

“Kalau saya memberikan statement (keterangan) seperti itu, semata-mata untuk kepentingan kita sebagai bangsa yang melaksanakan pemilu, bukan kepentingan Pak Wiranto sendiri,” kata dia.

Menurut dia, hal krusial yang harus dipikirkan bersama ihwal bagaimana pemilih merasa aman dari rumah menuju TPS, memilih sesuai hati nurani atau tanpa paksaan, dan sebagainya. Dia berujar, Indonesia adalah negara demokrasi. Karena itu, dia merasa sebagai menteri terkait harus menjaga agar pemilu berjalan aman, lancar, sukses.

“Saya selalu berusaha supaya menyadarkan masyarakat bahwa ini adalah kewajiban kita bersama, tugas kita bersama,” ujar Wiranto.

Sebelumnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meralat ucapan Menkopolhukam Wiranto soal ancaman pemidanaan pada para pengajak golput. TKN memandang pernyataan Wiranto dimaksudkan bagi pengajak golput dengan niat mengganti ideologi Pancasila

Sekertaris TKN, Hasto Kristianto mengatakan Wiranto tak bermaksud menggunakan kekuasaan secara berlebihan. Apalagi Indonesia merupakan negara berlandaskan demokrasi.

"Maksudnya adalah jangan sampai mengorbankan kesatuan dan persatuan bangsa hanya karena politik. Mari kita satukan seluruh semangat kita untuk mewujudkan pemilu yang damai, aman," katanya pada wartawan, Kamis (28/3).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement