Jumat 29 Mar 2019 20:20 WIB

BNI Syariah Bidik Pengembangan Ekonomi Masjid

Pengembangan ekonomi masjid sangat potensi mendongkrak ekonomi syariah di Indonesia.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Karyawan melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Senin (5/11).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melayani transaksi nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank BNI Syariah terus meningkatkan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Salah satu program yang tengah digencarkan adalah dengan membidik kerja sama dengan masjid.

General Manager Corporate Secretary BNI Syariah Rima Dwi Permatasari mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia masih belum signifikan. Karenanya dibutuhkan upaya untuk meningkatkan perbankan syariah. Ekonomi umat melalui masjid menjadi salah satu potensi besar.

"Kinerja bank syariah baru 5,7 persen jadi banyak sektor yang belum digarap oleh perbankan syariah. Salah satunya sektor ekonomi masjid," kata Rima dalam konferensi pers di BNI Syariah Kantor wilayah Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (29/3).

Rima menuturkan saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan 1.256 masjid di seluruh Indonesia. Ditargetkan tahun ini ada 2.000 masjid lagi yang bisa diajak kerja sama.

Menurutnya pengembangan ekonomi masjid sangat potensi mendongkrak ekonomi syariah di Indonesia. Banyak kegiatan di masjid yang dapat didukung melalui perbankan syariah yang bisa dibidik.

"Kita bisa kerjasama untuk siapkan rekening virtual account untuk masjid. Jadi jamaah masjid terdata. Jadi tahu jamaah yang rutin menyumbang," ujarnya.

Ia menyebutkan bekerja sama dengan perbankan maka bisa diterapkan sistem cashless. Baik penerimaan zakat infak sodaqoh (ZIS) juga pengeluaran keuangan masjid bisa dilakukan secara nontunai.

Menurutnya dengan pengelolaannya secara mobile maka manajemen keuangan bisa transparan dan terdata baik. Jamaah pun bisa memantau keuangan masjid yang baik.

"Kita ingin menempatkan masjid jadi pusat semuanya. Pusat ilmu, pusat ibadah juga meeting strategis seperti zaman Rasulullah," tuturnya.

Ia berharap dengan mengembangkan ekonomi masjid akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Mengingat potensi besar umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia.

Dukungan BNI syariah terhadap masjid juga ditunjukkan saat perhelatan Asian Games di tahun 2018. Dalam rangka mendukung suksesnya Asian Games, BNI Syariah bersama BNI Group dan YHT berpartisipasi dengan melakukan serangkaian kegiatan Hasanah dalam mendukung Asian Games 2018, dengan memberikan bantuan fasilitas masjid dan mushola di 30 titik Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta dan Jakabaring, Palembang. 

Ia menambahkan kinerja BNI Syariah tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang positif. Per Desember 2018, laba bersih mencapai Rp 416,08 Miliar atau naik 35,67 persen pada periode yang sama di bulan Desember tahun 2017 sebesar Rp 306,69 Miliar. 

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 28,30 Triliun atau naik 19,93 persen lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 12,95 persen. Komposisi pembiayaan tahun 2018 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 13,92 triliun (49,17 persen), diikuti segmen komersial Rp 7,00 triliun (24,74 persen), segmen kecil dan menengah sebesar Rp 5,97 triliun (21,09vpersen), segmen mikro Rp 1,08 Triliun (3,82 persen), dan Hasanah Card Rp 332,69 Miliar (1,18 persen). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement