Sabtu 30 Mar 2019 07:10 WIB

Bulog Jember Serap Beras Petani Seharga Rp 4.070 per Kg

Gabah petani dihargai tinggi karena kualitasnya baik.

Buruh tani mengangkat gabah yang baru dipanen (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Buruh tani mengangkat gabah yang baru dipanen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Jember menyerap gabah milik kelompok tani Sidomulyo di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yakni sebesar Rp 4.070 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP) di Desa Karangduren, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tingginya harga tersebut karena baiknya kualitas beras yang dihasilkan.

Transaksi pembelian gabah petani oleh Bulog Jember tersebut disaksikan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati dan Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Andriko Noto Susanto. "Hari ini kami melakukan pembelian gabah petani dengan harga Rp 4.070 per kilogram untuk GKP dan harga itu di atas HPP sebesar Rp 3.700 kilogram karena kualitas gabah milik petani bagus yakni kadar air 21 persen dan hampa kotoran 10 persen," kata Kepala Bulog Subdivre Jember Jamaludin di Desa Karangduren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jumat (29/3).

Baca Juga

Sebelum melakukan pembelian, lanjut dia, petugas Bulog mengecek kualitas gabah petani sesuai dengan standar kualitas Bulog, yaitu kadar air 25 persen dan hampa 10 persen. Hasil cek tersebut akan menentukan harga gabah yang akan dibeli Bulog.

"Kalau kualitasnya lebih rendah, maka akan dirafaksi sesuai dengan HPP yakni Rp 3.700 per kilogram, namun kalau kualitasnya lebih bagus maka harga bisa diatas HPP seperti gabah milik petani di Desa Karangduren dihargai Rp4.070 per kilogram," tuturnya.

Menurutnya target prognosa pengadaan gabah dan beras Bulog Jember selama 2019 sebesar 35.000 ton setara beras. Namun, pihaknya akan berusaha menyerap sebanyak mungkin gabah dan beras milik petani dengan turun langsung ke sejumlah lahan pertanian yang panen.

"Di wilayah Desa Karangduren, Kecamatan Balung diharapkan dapat menyerap gabah petani sebanyak 50 ton dan di daerah lain biasa menyerap 50 ton juga karena petugas Bulog dibagi beberapa tim untuk turun langsung menyerap gabah petani dengan harga minimal sesuai HPP," katanya.

Jamaludin mengatakan jumlah gabah yang sudah dibeli Bulog sebanyak 16 ton gabah kering giling (GKG) dan sebanyak 10 ton gabah kering. Namun, jumlah tersebut belum termasuk pembelian yang dilakukan petugas Bulog di beberapa titik pada Jumat ini. Diprediksi pembelian gabah bisa mencapai 50 ton dan diprediksi bertambah terus.

"Kami siap membeli gabah petani, asalkan kualitas gabah tersebut sesuai dengan ketentuan. Tidak hanya Bulog, pihak Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) juga siap membeli gabah milik petani," katanya.

Sementara Ketua Perpadi Jember Yohanes Suwarno mengatakan pihaknya akan menyerap gabah petani sebanyak mungkin dengan harga sesuai dengan Inpres Nomor 5 tahun 2015 yakni Rp 3.700 per kilogram untuk GKP di tingkat petani, harga GKP di penggilingan sebesar Rp 3.750 per kg dan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan di Rp 4.600 per kg. "Pantauan di lapangan, harga gabah di petani sempat jatuh beberapa hari kemarin, namun harga gabah hari ini mulai naik dan diharapkan harga gabah juga tinggi seiring dengan meningkatnya kualitas tanaman padi petani," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement