Jumat 29 Mar 2019 20:09 WIB

Ramai-Ramai Dukung Tindakan Tegas Mencegah Ejekan Rasial

Tak seorang pemain pun pantas mendapatkan perlakuan rasial.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi aksi stop rasialisme.
Foto: EPA/Brendan McCarthy
Ilustrasi aksi stop rasialisme.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pelatih Liga Primer Inggris menyerukan hukuman berat bagi tindakan rasialisme dalam sepak bola agar dapat mencegah hal tersebut terjadi di masa mendatang. Pasalnya, pekan ini kembali terjadi tindakan rasialisme yang dialami oleh Danny Rose dan Callum Hudson-Odoi.

Keduanya menjadi sasaran 'nyanyian monyet' selama pertandingan kualifikasi Euro 2020 Inggris melawan Montenegro di Podgorica. Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah membuka proses indisipliner terhadap Montenegro, termasuk tuduhan atas perilaku rasial dan ada seruan agar hukumannya keras.

Pelatih West Ham, Manuel Pellegrini menilai, perilaku rasial yang tersebut harus mendapat hukuman yang sangat berat. 'Jika Anda memberikan hukuman yang berat, maka tidak akan mudah untuk mengulanginya. Media tidak boleh memberi waktu kepada tiga atau empat orang bodoh, itu adalah masalah besar," kata pelatih Pellegrini dikutip dari FourFourTwo, Jumat (29/3).

Pellegrini menambahkan, tak seorang pemain pun pantas mendapatkan perlakuan rasial seperti yang terjadi belakangan ini. Menurutnya, para pemain akan lebih mudah fokus pada permainan. "Tidak seorang pun pemain harus menerima ini, tetapi bagi saya, cara terbaik bagi para pemain adalah untuk terus bermain dan tidak mementingkan hal-hal ini, dan orang-orang yang bertanggung jawab harus memberikan hukuman besar," lanjut dia.